Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengimpikan Debat Andi (Cikeas) Vs Nazaruddin (KLB), Moderator Gede Pasek

16 Maret 2021   21:21 Diperbarui: 16 Maret 2021   21:36 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengimpikan Debat Andi (Cikeas) vs Nazaruddin (KLB), Moderator Gede Pasek

Kubu Cikeas melakukan manuver yang berkesinambungan. Gencar. Seakan tak sabar, terus bergerak. Sowan dan menemui banyak pihak. AHY bergerak seakan tak berhenti. Energik. Mulai dari Menkumham, KPU, Menkopolhukam, JK, Jimly, Munarnman dan berbagai orang dijumpainya. Tujuannya sederhana, mematikan langkah Kubu KLB.

Kubu KLB sebaliknya. Tenang bagaikan air menghanyutkan. Seakan tak bereaksi, namun benarkah demikian? Atau sedang merancang sebuah serangan mematikan? Atau menunggu hujan reda, karena payung belum selesai dibuat.  Payung hukum, maksudnya berupa SK Menkumham.

Kubu Cikeas sudah memunculkan berbagai tokohnya untuk bicara. Salah satunya adalah Andi Mallarangeng, mantan juru bicara Presiden SBY, mantan Menpora dan mantan Narapidan korupsi. Ketika berdebat dengan Max Sopacua di TV, Andi dengan lantang menyebut KLB abal-abal, Max Sopacua membalas dengan kasus Koruptor yang menjatuhkan perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu 2014.

Tiba-tiba Nazaruddin muncul di arena KLB Sibolangit. Bukan hanya muncul, tetapi juga ikut membagi uang bagi para peserta KLB. Kubu Cikeas meradang, dari mana uangnya? Jangan-jangan itu masih sisa hasil korupsi, begitu mungkin dugaan kubu Cikeas.

Nazaruddin belum beraksi, masih hanya setor muka di KLB. Apakah ini menjadi indikasi bahwa dia juga akan ikut nimbrung dan menjadi pembicara dari kubu KLB? Atau dia malu sebagai mantan narapidana koruptsi ikut ribut di media massa? Lho, kan bisa meniru Andi Mallarangeng. Sama kok, sebagai mantan narapidana korupsi. Bahkan Andi sekarang menjadi pejabat mentereng di Kubu Cikeas. Sekretaris Majelis Tinggi bro. Mendampingi Ketua Majelis Tinggi SBY. Merajut kembali hubungan baik dan kompak seperti ketika presiden dengan jubirnya, atau presiden dengan Menporanya.

Adalah Gede Pasek yang membuat ramalan bahwa pertarungan Kubu Cikeas dengan Kubu KLB akan terjadi di KPK. Nazaruddin akan kembali bernyanyi dan data nyanyian korupsinya belum kedaluarsa. Wow. Kalau itu terjadi, maka KPK akan disesaki lagi dengan kasus nyanyian baru dari Nazaruddin?

Sebelum pertarungan di KPK terjadi seperti yang diramalkan oleh Gede Pasek, bisakah kita menantikan adu debat yang keras antara Andi mewakili Kubu Cikeas dengan Nazaruddin mewakili Kubu KLB? Dan diharapkan moderatornya Gede Pasek yang akan meramaikan diskusi dengan nostalgia kejayaan Partai Demokrat di Pemilu 2009?  Juga kejayaan mereka mengatur semua proyek APBN dibawah komando Nazaruddin yang menjabat Bendahara Umum Partai Demokrat ketika itu.

Seandainya debat itu terjadi, pastilah merembes ke legalitas dan keabsahan DPP Partai Demokrat. Apakah kubu KLB akan disahkan? Bagaimana prediksi Andi dan bagaimana pula prediksi Nazaruddin? Apakah akan berdebat juga mereka tentang bagi-bagi lahan korupsi mereka yang seakan berjemaah melakukan korupsi?

Berbagai isu tentu saja akan menjadi hangat dan panas. Andi dengan Max Sopacua saja sudah ramai, apalagi Andi vs Nazaruddin. Sayangnya ILC sudah pindah dari TVOne, jika tidak, maka kemungkinan kubu KLB dengan Kubu Cikeas pasti diperhadapkan dalam diskusi panas.

Sesungguhnya TV lain bisa melakukan debat ini. Siapa tahu, debat tersebut bisa mencari solusi bagaimana nasib Partai Demokrat pasca KLB. Mana tahu sesama mantan narapidana korupsi, Andi dan Nazaruddin  bisa bernostalgia dan sekaligus memberikan rekomendasi solusi, dengan belajar dari pengalaman mereka dulu mengelola Partai Demokrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun