Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies, Banjirnya Kata-kata, dan Kata-katanya Banjir

22 Februari 2021   08:11 Diperbarui: 22 Februari 2021   08:28 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anies, Banjirnya Kata-kata, dan Kata-katanya Banjir.

Boleh dikata, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta memanglah ahli dalam berkata-kata. Memilih narasi kata, seakan mendewakan kata-kata. Bagaikan meriam melontarkan pelurunya, demikian pula Anies  melontarkan kata-katanya.

Seandainya Anies adalah anggota parlemen yang kerjanya parle, artinya bicara, mungkin dialah dewa parlemen kita. Bisa mengungkapkan kata-kata, tanpa didukung fakta, bahkan terkadang kesannya mengada-ada, walau kadang ada juga sedikit  benarnya.

Gubernur Jakarta bukanlah Parlemen Senayan. Jika anggota palemen bisa hanya bicara saja, karena memang kerjanya adalah bicara, rapat dengar pendapat, rapat komisi, rapat Bamus alias Badan Musyawarah, tugasnya untuk bermusyawarah. Jika ada sesuatu yang mentok atau buntu, maka dilakukan lobby. Makanya ada ruang lobby.

Gubernur Jakarta harus bekerja, tidak cukup berkata-kata. Banyak masalah yang dihadapi warga Jakarta yang seharusnya dijawab Anies sebagai gubernur dengan kerja nyata, bukan sekedar kata-kata. Namun namanya juga ahli dalam berkata-kata. Dan kembali terjadi lagi di masa banjir Jakarta di minggu terakhir ini.

Ketika banjir melanda Jawa Tengah dan Jawa Barat, Anies tampil di Cipinang Melayu RW 04 mengatakan dengan bangga bahwa Cipinang Melayu yang langganan setiap tahun banjir , tahun ini tidak banjir. Tahun lalu sampai kebanjiran setinggi tiga meter.

 Anies meminta seorang tokoh RW 04 Cipinang Melayu untuk berbicara dengan media. Dengan gagah berani sang wargapun ikut berkata-kata.

   "25 tahun kami tenggelam, kerugian kami bukan hanya 100-200 juta, bahkan lebih luar biasa banyaknya. Alhamdulilah tahun ini hadiah yang besar bagi warga 04 dan RW 03 tahun ini betul-betul kita tidak kebanjiran," kata Ali Kalid dalam video tersebut (Kompas.com, 10/02/2021).

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 9 Pebruari 2021, Anies berkata, "Atas Izin Allah RW 04 Cipinang Melayu musim ini tidak banjir." Wargapun sudah dimintanya juga ikut berkata-kata.  Bukan hanya warga yang dilibatkannya, Allahpun dilibatkan sebagai pemberi izin.

Namun kata-kata itu kena batunya. Beberapa hari kemudian, Cipinang Melayu tenggelam dan terendam. Kita tidak tahu warga yang ikut berkata-kata itu ikut tenggelam atau kebanjiran? Mungkin warga itupun lupa bahwa tahun ini baru saja dimulai dan masih bulan Pebruari. Jangan mengklaim tahun ini tidak banjir. Buktinya baru selang berapa hari keadaan sudah berubah.

Anies menambahkan lagi kosa katanya tentang banjir ini.  "Genangan di Jakarta ditargetkan surut dalam waktu enam jam." (Kompas.com,20/02/2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun