Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sejuta Corona, Ayo Vaksinasi!

26 Januari 2021   23:23 Diperbarui: 26 Januari 2021   23:31 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Angka yang terpapar Virus Covid-19 telah menembus satu juta. Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa bahwa hal ini menimbulkan luka dalam bagi pemerintah. Presiden Jokowi akan disuntik vaksin kedua kalinya hari Rabu ini. Masihkah kita harus ragu dengan vaksinasi?

Ketika obat untuk Covid-19, maka vaksinasi menjadi salah satu tumpuan harapan untuk bisa menghindari penyebaran Virus Coid-19. Tentu saja tidak cukup hanya itu. Menjalankan 3 M masih harus disiplin dilakukan.

Ada kesan seperti panik. Presiden memanggil para menteri dalam rapat terbatas membahas perkembangan pandemi. Pembatasan Kegiatan Masyarakat sudah memasuki tahap kedua, tetapi kenapa masih terus berkembang pandeminya? Apa penyebabnya?

Pertama, perdebatan tentang Pembatasan Sosial  Berskala Besar (PSBB) dan ketidaksamaan pandangan dan pelaksanaan aturan tentang PSBB antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah menjadi pemicu perkembangan ini. Kurangnya koordinasi dan komitmen antar pemerintah menjadi sebuah kelemahan tersendiri.

Pemerintah pusat dengan gayanya, pemerintah DKI Jakarta dengan pemerintah daerah yang lain dengan gayanya, seakan masing-masing pihak ingin dengan gaya sendiri yang kurang memikirkan kepentingan bersama dan kepentingan bangsa.

Kedua, disiplin masyarakat menjalankan 3 M masih belum ketat. Mulai dibukanya mal, dan pusat-pusat perbelanjaan dan bahkan tempat nongkrong, walau dibatasi jamnya ternyata menyumbang menaiknya angka orang yang terpapar Covid-19 ini. Pesta sudah mulai diizinkan dan berbagai kegiatan kerumunan masih belum terhindari.

Ketiga, pro kontra tentang vaksin ini juga menyumbang masalah. Banyak orang ragu dengan adanya pro kontra ini. Apalagi perbedaan pendapat antar ahli dan pakar juga terkadang membuat masyarakat bingung. Siapa yang mau diikuti.

Keempat, penggabungan penanganan Pandemi Covid-19 dengan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ternyata membuat simalakama juga. Terkesan ingin menjaga keseimbangan penanganan Pandemi Covid-19 dengan pemulihan ekonomi. Seharusnya masalah ini adalah Pandemi Covid-19 menyangkut masalah kesehatan, maka seharusnya kesehatanlah yang menjadi prioritas, baru menyusul pemulihan ekonomi.

Tidak mungkin terjadi pemulihan ekonomi tanpa bisa mengendalikan laju pandemi Covid-19. Mungkin bisa dipikirkan perencanaan strateginya dengan memilih skala prioritas.

Mungkin kita bisa menambah daftar tersebut sesuai dengan keadaan dan sudut pandang kita. Pertanyaannya sekarang, jika mengacu kepada apa yang disampaikan Menteri Kesehatan bahwa ada luka bagi pemerintah, tindakan ke depannya apa?

Banyak korban yang terpapar dan meninggal dunia, apalagi tenaga kesehatan kita sudah enam ratus orang yang meninggal, duka kita sebagai bangsa, dan para keluarga yang ditinggalkan dari yang meninggal karena Covid-19 ini harus dihitung untuk mengambil strategi penanganan Pandemi Covid-19 ke depan.

Ada beberapa hal yang seharusnya lebih optimal dilaksanakan. Pertama, pemerintah harus menghindari sikap berlebihan atau jangan sampai terkesan panik. Hal ini akan mempengaruhi psikologis masyarakat. Pemerintah harus terus membangun narasi optimisme.

Kedua, dalam penjelasan tentang update data Covid-19, jangan hanya menonjolkan angka kematian dan jumlah yang terpapar, namun angka kesembuhan yang mencapai diatas delapan puluh persen juga harus diungkapkan secara seimbang.

Ketiga, penegakan hukum terhadap pelanggar protokol kesehatan harus dilakukan dengan tegas dan lugas sesuai ketentuan dalam UU tentang Karantina dan peraturan perundang-undangan lainnya tentang kesehatan dan juga KUHP.

Keempat, pelaksanaan tes covid-19 harus segera ditingkatkan guna bisa mencegah penyebaran. Semakin cepat diketahui orang yang terpapar, akan memudahkan penanganan. Sebab jika diintensifkan pengujian atau tes, maka kemungkinan angka ini juga akan bertambah.

Kelima, setiap orang atau elemen bangsa hendaknyalah tetap patuh melakukan 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak harus semakin ketat dilakukan.

Keenam atau yang terakhir, sudahi pro kontra tentang vaksinasi. Ayo vaksinasi, jangan ragu dan jangan bimbang. Kalau resiko, tidurpun bisa beresiko. Banyak kok orang meninggal ketika tidur. AYO VAKSINASI.

KITA HARUS SIAP DIVAKSIN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun