Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Sang Buronan dan Coronan

20 Juli 2020   08:02 Diperbarui: 20 Juli 2020   08:02 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

   "Mana tahu maksudnya juga begitu. Ribut disini dan mengatakan akan memburu dan menangkap buronan, agar buronannya sempat lari dulu," kata Sang Kakek.

   "Kalau begitu, nggak usah diomongin lagi soal buronannya, corona saja kita bicarakan. Soal buronan berarti gelaplah," kata Sang Cucu.

   "Itulah kalau buronannya orang berduit. Semua seakan bisa diaturnya dan bisa dibeli. Jadi kita yang repot. Keadilan menjadi semu. Orang mengeluh dan berucap, hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas," kata Sang Kakek.

   "Sudahlah kek, kita pikirkan kesehatan kitalah kita jaga agar tidak kena virus corona. Saling membantu sesama anggota masyarakat. Buronan mau seperti corona atau siluman, urusannyalah itu," kata Sang Cucu.

Buronan dan coronan seperti siluman. Datang dan pergi tak pernah ketahuan. Kenapa para jenderal gampang takluk ya? Kenapa kejaksaan dan imigrasi saling melempar tanggung jawab. Kapan hukum bisa tegak, jika para penegak hukumnya takluk kepada buronan yang memiliki uang, gumam Sang kakek.

Terima kasih dan salam.

Aldentua Siringoringo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun