Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Partai, Janganlah Menyeret Presiden

13 Juli 2020   07:21 Diperbarui: 13 Juli 2020   07:30 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Achmad Ali dan Wakil Sekjen PPP meminta agar Partai Berkarya jangan menyeret Presiden. (detiknews, 12 Juli 2020)

Partai Berkarya yang dipimpin Tommy Soeharto bergejolak. Ada yang menamakan penyelamat Partai. Mereka melakukan Munaslub. Tommy turun tangan langsung dan membubarkan acara. Namun Tim Penyelamat melanjutkan acaranya.

Setelah mengumumkan diri sebagai pengurus baru, lalu mereka menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi Ma'ruf Amin. Apa maksudnya? Kenapa menyeret presiden dalam konflik internal partai Berkarya ini?

Partai Berkarya sebagai partai baru dan tidak lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen dalam Pemilu 2019 bergolak. Apa penyebab pergolakan mungkin tidak terlalu penting kita bahas, namun dampaknya yang menyeret presiden yang ingin kita kemukakan.

Permintaan dari dua partai pendukung pemerintah yaitu Partai Nasdem dan PPP sebagaimana dikutip di atas adalah suara yang patut didengar Partai Berkarya. Kenapa?

Tugas presiden sekarang ini lagi banyak dan sangat penting. Tugas pemerintahan secara umum, ditambah lagi pencegahan Covid-19. Dan kini sedang berpikir tentang reshuffle. Lalu untuk apa konflik partai harus menyeret namanya.

RUU HIP yang ditunda pembahasannya dan RUU ini murni inisiatif dari DPR. Tiba-tiba bisa muncul gerakan untuk memakzulkan presiden, yang tak ada hubungannya. Apalagi kalau konflik partai ini dikaitkan dan diseret nama presiden. Bisa berabe nanti.

Konflik antara Tommy Soeharto dan Muchdi Pr biarlah menjadi masalah internal Partai Berkarya. Kalau mau Pekong alias pecah kongsi dan badu alias bagi dua partainya, silahkan saja. Mau berdamai, lebih baik lagi.

Kalau masalah Tommy dan Muchdi Pr menyeret presiden, dikhawatirkan nanti kasus yang terkait dengan para tokoh ini seperti pembunuhan hakim agung dan pembunuhan Munir dikait-kaitkan pula. Jadi sebaiknya janganlah diseret-seret Presiden dengan konflik partai ini.

Partai Berkarya, berkarya dulu lah seperti namanya. Masuk DPR saja belum, baru ada di DPRD. Berjuanglah dulu masuk DPR tahun 2024 mendatang. Mendukung pemerintah sekarang belum berguna juga. Nanti saja ya.

Muchdi Pr masih dalam misteri keterkaitan kasus Munir. Nanti Sang Mantan yang menjadi Presiden ketika Munir terbunuh menyangka ada hubungan Muchdi Pr dengan presiden Jokowi. Rezim Orde Baru yang diwakili Tommy nanti mempunyai kecurigaan lagi. Nanti presiden dituduh PKI lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun