Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sang Ibu Pemegang Komitmen dan Janji kepada Tuhan

21 Juni 2020   07:40 Diperbarui: 21 Juni 2020   08:03 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semangat Pagi Indonesia

Sang Ibu Pemegang Komitmen Dan Janji Kepada Tuhan.

Sang Kakek yang mendapat giliran bercerita dalam acara jalan pagi ini. Dia memilih cerita tentang seorang ibu yang memegang komitmen dan janjinya kepada Tuhan.

"Adalah seorang ibu. Dia seorang isteri yang tidak mempunyai anak. Suaminya memiliki dua orang isteri. Isteri lainnya memiliki anak, dan selalu bersikap menyakiti dan  kejam kepadanya. Tetapi dia sabar menghadapi kegetiran hidup tersebut. Suaminya selalu membelanya, namun hatinya tetap pedih dengan kekejaman yang dialaminya dari isteri lain suaminya tersebut.

Walau menderita, dia tidak putus asa. Segala kepedihan dan kegetiran hidupnya ditumpahkannya dalam doa. Dia selalu berdoa dan berdoa. Dia meminta kepada Tuhan supaya diberikan anak.

Jika Tuhan memberikan kepadanya seorang anak, dia berkomitmen dan berjanji, dia akan mengembalikannya dan menyerahkan kepada Tuhan menjadi hamba Tuhan.

Dengan keyakinan doanya, Tuhan menjawab doanya. Diberikan seorang anak. Setelah disapih, maka sang ibu menyerahkan anaknya untuk menjadi hamba Tuhan. Demikian ceritanya," kata Sang Kakek.

"Hebat juga kesabaran ibu itu dalam penderitaannya ya kek, tapi Tuhan mengabulkan doanya," kata Sang Cucu.

"Itulah kehidupan. Tidak ada hidup yang selalu bersukacita tanpa penderitaan. Ibu ini sangat menderita, namun tidak putus asa. Segala kegetiran hidupnya disampaikannya dalam doa kepada Tuhan. Dia pendoa hebat. Berdoa dan memiliki iman kepada Tuhan ternyata membuahkan hasil. Tuhan menjawab doanya. Tapi setelah Tuhan menjawab doanya, dia tidak lupa terhadap komitmen dan janjinya kepada Tuhan," jelas Sang Kakek.

"Padahal banyak juga kita meminta kepada Tuhan setelah dikabulkan lupa bersyukur ya kek?" kata Sang Cucu.

"Ya, banyak yang demikian, namun ibu kita dalam cerita ini menunjukkan komitmen dan janji itu harus dipenuhi. Jangan lupa setelah kita mendapatkan yang kita minta dari Tuhan," jelas Sang Kakek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun