Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sang Janda Miskin yang Memberi dari Kekurangannya

2 Juni 2020   07:47 Diperbarui: 2 Juni 2020   07:41 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

   "Ya. Kita harus mau berbagi, bukan soal jumlahnya," kata kakek.

   "Aku ikutan ya kek. Kan uang jajan masih ada yang belum digunakan sudah tiga bulan di rumah. Nanti kalau kurang uang jajannya, bisa minta sama kakek kan?" goda cucunya.

   "Ok, nanti kita transfer kepada orang ditunjuk mengumpulkan ya," kata kakek.

   "Hore, aku ikut menyumbang saudaraku yang kesulitan. Biar sedikit tapi ini dari kekuranganku, karena aku belum bekerja, dan ini bagian dari uang jajanku dari ayah ibuku yang tinggal sedikit," kata cucu.

   "Kalau sekiranya setiap warga negara kita, yang kaya, yang miskin dan lainnya mau saling peduli, mau berbagi dan saling tolong menolong dalam keadaan pandemi corona ini, sebenarnya kita sedang mewujudkan nilai kelima dari Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Jadi jangan hanya menunggu pemerintah saja, tapi sesama warga masyarakat kita saling peduli dan berbagi," kata kakek.

   "Betul kek. Ini juga sebenarnya semakin mengasah rasa kemanusiaan kita. Peduli dan berbagi itu juga menjadi membangun kemanusiaan yang adil dan beradab seperti sila kedua itu," balas cucu seakan tidak mau kalah.

   "Dan kalau saling peduli dan berbagi dengan saling tolong menolong bergotong royong di masa pandemi corona ini, kita sebagai bangsa akan semakin solid dan solidaritas kita terhadap sesama semakin menyatu, maka kita juga mewujudkan sila ketiga Pancasila Persatuan Indonesia itu," kata kakek lagi.

   "Kok kita jadi diskusi nilai sila Pancasila kek?" tanya cucu.

   "Sebenarnya nilai-nilai dan hakekat dari sila-sila  Pancasila itu ada dan hidup dalam masyarakat kita. Hanya saja kita seringkali dirasuki berita bohong dan diracuni pertengkaran para elit pemimpin bangsa ini membuat kita seakan terpecah," kata kakek.

   "Makanya kita jangan mau terpecah kek. Kembali seperti cerita diatas saja. Orang kaya dan si janda miskin sama-sama mempersembahkan apa yang ada pada dirinya. Kita juga sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap negara harus memberikan sumbangsih bagi negara yang sedang kesulitan ini," kata cucu.

   "Setuju. Kalau tidak bisa membantu, minimal jangan mengganggu. Diampun sudah membantu," kata kakek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun