Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Refleksi untuk Lelang MPR, Mengerjakan Semua Pekerjaan, Kecuali Pekerjaannya

23 Mei 2020   12:29 Diperbarui: 23 Mei 2020   18:20 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kedua, mungkin karena bukan tupoksinya, mereka tidak profesional melakukannya dengan persyaratan lelang, maka terjadilah tragedi M.Nuh yang diumumkan pemenang lelang, ternyata menganggap dirinya mendapat undian 2,55 miliar. Bagaimana komunikasi panitia dengan peserta lelang M. Nuh ini, wallahu'alam, misteri nan sepi.

Ketiga, apa maksudnya pelaksanaan ini dekat dengan lebaran yang akhirnya dipakai orang untuk menghantam kelembagaan dan panitianya? Apakah mereka tidak memperhitungkannya? Apakah ini hanya niat baik, tanpa perhitungan dampak buruk atau  baik?

Keempat, apa maksudnya mengikutkan motor listrik yang ditandatangani Presiden Jokowi? Dan kenapa pemenang lelang motor yang ditandatangani presiden ini yang bermasalah? Walaupun akhirnya diganti pemenangnya oleh seorang remaja berusia 19 tahun dari uang jajannya, namun ini telah mencoreng nama baik presdien juga. Seakan motor dan tanda tangannya jadi komoditi politik kotor berhari-hari.

Kelima, acara lelang ini sangat memilukan dan mempermalukan lembaga MPR, BPIP dan Presiden. Betapa tidak? Kontroversi waktu, pemenang dan penyelenggara yang merupakan lembaga terhormat seakan dicoreng dengan tindakan gegabah dan tidak professional menyelenggarakan lelang. Adakah maksud terselubung untuk mempermalukan MPR, BPIP dan apalagi terhadap presiden yang rela menyumbangkan motor yang ditandatanganinya? Acara ini bukan membantu presiden dan pemerintah menangani Covid-19, tapi malah sebaliknya yang terjadi. 

Nama presiden diseret-seret dan motor yang ditandatanganinya menjadi mainan dan komoditi politik. Sangat ironis, acara lelang, membuka peluang, untuk caci maki terbang. Apa motif politik di balik ini? Apakah ada sisa kekecewaan Munas Golkar 2019 yang gagal menjadi ketua umum? Atau apa? Bolehkah kita bertanya? Kasihan bapak presiden, MPR dan BPIP, lembaga yang seharusnya dihormati, namun dicaci, hanya karena sebuah acara lelang abal-abal ini.

Keenam, berapa hasil dari lelang yang memilukan dan memalukan ini? Sekitar 4 miliar. Coba bandingkan dengan Konser dari rumahnya alm Didi Kempot. Lelang hasil 4 miliar ini melibatkan lembaga MPR, BPIP dan motor presiden. Didi Kempot hanya didukung satu stasiun TV. Dari hasil yang diperoleh 4 miliar dibandingkan dengan kerusakan nama lembaga penyelenggara dan presiden  sebandingkah?  Apakah perlu acara lelang untuk mengumpulkan 4 miliar bagi lembaga sekaliber  MPR dan BPIP?

Ketujuh, pelaksanaan virtual, tapi ada foto bersama dengan peneyelenggara. Ini lelang virtual atau foto bersama. Lihat Didi Kempot di rumahnya. Ros di studio Kompas TV. Tidak harus foto bersama. Virtual saja. Ini lelang virtual, tapi penyelenggara foto bersama. Akhirnya ini juga diributin dengan isu pelanggaran PSBB. Presiden juga yang disalahkan. Penegakan hukum juga dituduh diskriminatif. Apa sih yang dicari dari penyelenggaraan lelang ini? Jumlah uang yang diperoleh kalah jumlah dengan Didi Kempot. Yang besar jumlahnya adalah kerusakan.

Dari berbagai pertanyaan dan uraian diatas, patut kita bersedih di hari ini. Ketika negara kita sedang berjuang habis-habisan melawan Covid-19, kenapa banyak pekerjaan yang kontra produktif seperti acara lelang ini yang terjadi? Pro kontra pendapat soal PSBB, soal pemberian bantuan, data dan uangnya dari mana, entah berapa puluh lagi masalah yang dimunculkan akibat sikap dan perilaku para pejabat kita.

Program seperti ini bukan saja tidak membantu, malah sangat mengganggu. Apakah MPR dan BPIP ini harus mengerjakan semua pekerjaan, kecuali pekerjaannya.  Sekian dulu.

Terima kasih. Salam dan doa.

Aldentua Siringoringo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun