Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Banjir, Aku Rindu

3 Mei 2020   07:37 Diperbarui: 3 Mei 2020   07:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Banjir,   oh banjir,  aku rindu....kau dimana?

Banjir tahunan, mereka sebut malapetaka,

Aku sebut sumber berkala,

Pengisi pundi-pundi berkala,

Banjir datang...orang pergi mengungsi,

Aku datang mebawa nasi bungkus ke kamp pengungsi,

Banjir tahunan datang lagi, orang mengungsi, aku datang dengan nasi bungkus lagi,

Dan...pundi-pundiku makin berisi lagi.

Ketika seseorang ingin menghalau banjir dan membuat banjir cepat surut,

Kami rancang mantra mandradiguna untuk membuatnya takluk dan turut,

Kami kirim dia ke balik jeruji besi untuk bersemedi, sendiri,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun