Mohon tunggu...
Alden Donato Sapin
Alden Donato Sapin Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hi, I'm Alden. Seorang siswa SMA Citra Berkat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Media Sosial Toxic?

20 Januari 2023   08:19 Diperbarui: 20 Januari 2023   09:41 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin banyak dari kalian yang pernah berfikir merasa sosmed itu toxic. Mungkin kalian sudah pernah mengunduh instagram ataupun tiktok dihapus kembali karena merasa kurang menguntungkan. Tetapi memang benar adanya, media sosial memang toxic karena media sosial tempat orang untuk posting segala hal dan terkadang kurang masuk akal, seperti flexing. Dan terkadang dengan melihat postingan tersebut, kita merasa “kok hidup gue kayak gini ya?” dan kita merasa down.

Ada salah satu postingan twitter dari Handoko Tjung yang berkata “Jadi remaja di era sosial media peer pressure nya gede banget. Liat Instagram pada pake outfit mahal, liat Twitter umur segini udah harus begini, liat Youtube masih muda udah pada kaya raya.” Ga cuma itu, bahkan sekarang pun sahabatan saja dinilai dari media sosial, ada saja yang bilang “kitakan sahabatan, kenapa sih ga pernah publish di insta story?”. Dengan begitu rasanya, sebuah peristiwa atau kejadian belum sah saja kalau belum diunggah di media sosial. 

Mungkin beberapa dari kalian juga merasakan adanya keraguan saat ingin mengunggah di media sosial, seperti kekhawatiran takut dihujat atau terlihat kurang di hadapan media sosial. Dan ternyata yang tidak diduga media sosial ini ada hubungannya dengan otak kita. 

Menurut News Ekonomis (Paul Zak), Interaksi yang kita bangun di sosmed itu bikin otak kita memproduksi hormon oksitosin. Tetapi, sebenarnya hormon okstiosinnya akan keluar ketika kita berinteraksi dengan orang lain seperti mengalami jatuh cinta dan disayang sama orang. 

Hormon oksitosin yang dikeluarkan ketika kita berinteraksi dengan orang lain sebanyak 13,2% dan ini cukup terbilang tinggi. Nah sehingga, ketika kita sedang menonton video lucu ataupun chatting dengan teman, otak kita menganggap itu adalah interaksi yang dilakukan secara nyata. Lalu, ketika hormon ini meningkat banyak perasaan positif yang akan Anda rasakan seperti, empati,love,ataupun trust, tetapi di satu sisi interaksi yang dibangun membuat kadar stress kita menurun. Sehingga dapat disimpulkan kalau sosmed ini sangat melekat pada kehidupan kita sehari-hari. 

Dan sangat mempengaruhi di kehidupan kita sehari-hari, seperti jika tidak bermain medsos akan kesulitan dapat kerja dan kesulitan berinteraksi dengan orang lain. Namun ternyata media sosial toxic bukan berasal dari hormon oksitosin. Tetapi, berasal dari diri kita sendiri yang menganggap bahwa media sosial sebagai tempat perbandingan diri kita dengan orang lain sehingga menimbulkan rasa rendah diri yang berujung pada kemental. Untuk menutupi kondisi mental yang kurang baik, akhirnya kita memutuskan untuk menampilkan yang terbaik, seperti mengikuti trend. 

Tetapi, dibaliknya dampak negatif media sosial, juga terdapat beberapa dampak positif, seperti mudahnya mencari konten ataupun akses informasi. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa media sosial itu seperti pedang bermata dua, bisa membawa dampak negatif maupun positif buat diri Anda.

Tetapi, itu semua tergantung pada diri Anda sendiri, Jika Anda memanfaatkan media sosial untuk membandingkan diri Anda dengan orang lain, maka Anda akan mendapat dampak negatif, seperti kerusakan mental pada diri Anda. Namun sebaliknya, jika Anda memanfaatkan media sosial sebagai media komunikasi dan mencari ide konten, maka Anda akan mendapat dampak positif yang berkelimpahan, seperti penghasilan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun