Mohon tunggu...
Alda Vania
Alda Vania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

KKN Undip Tim II Periode 2021

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Undip Ajak Warga Diskusi dan Berbagi Informasi Mengenai Vaksinasi Covid-19 bagi Warga 18 Tahun Keatas

29 Juli 2021   21:47 Diperbarui: 29 Juli 2021   22:28 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian brosur edukasi ke warga (dokpri)

Kelurahan Mlatibaru, Semarang (29/7). Kasus COVID-19 di Semarang yang meningkat akhir-akhir ini kian membuat masyarakat Semarang resah.  Berdasarkan data dari https://siagacorona.semarangkota.go.id/ per 26 Juli 2021 kasus terkonfirmasi di Semarang mencapai angka 77.169. Salah satu upaya pemerintah untuk menekan angka kejadian COVID-19 adalah melalui program vaksinasi. Namun, berdasarkan diskusi dengan RT setempat, ternyata sebagian besar warga usia 18 tahun keatas belum mendaftar dan menerima vaksinasi. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Undip memutuskan untuk menjalankan suatu program melalui edukasi dan mengajak warga khususnya warga dengan usia produktif yaitu 18 tahun keatas untuk segera divaksin COVID-19.

Program ini dilaksanakan pada tanggal 23-25 Juli 2021 di RT 002 dan 003, RW 007, Kelurahan Mlatibaru, Semarang. Sebelum pemberian edukasi, dilakukan pembagian brosur sebagai media edukasi kepada masyarakat secara door-to-door dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan.

Brosur yang dibagikan (dokpri)
Brosur yang dibagikan (dokpri)

Keesokan harinya, mahasiswa memberikan edukasi secara daring mengenai tujuan program vaksinasi COVID-19, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 (peserta, jenis vaksin, tempat, dan cara mendaftar), serta cara kerja vaksin COVID-19 dan efek samping yang mungkin dihadapi beserta cara penanganannya.

Pemberian edukasi secara online (dokpri)
Pemberian edukasi secara online (dokpri)

Warga antusias menerima program ini sehingga banyak pertanyaan yang muncul seperti apakah ibu hamil sudah dapat divaksin, apakah jika merasa gejala-gejala COVID-19 namun tidak dites boleh segera menerima vaksin, mengapa penyintas disarankan vaksinasi setelah 3 bulan sembuh, dan masih banyak lagi. Selain itu, warga juga membagikan pikirannya mengenai vaksinasi COVID-19.

"Sebelum mendapat informasi ini saya merasa takut untuk divaksin karena takut kalau jadi sakit terlebih saya mempunyai penyakit penyerta, namun setelah mendapat informasi ini, minggu depan saya berencana untuk konsultasi kondisi saya ke dokter Puskesmas mengenai vaksin" ujar salah satu warga RT 003.

Dengan program ini diharapkan masyarakat sadar dan paham akan pentingnya vaksinasi bagi tubuh bukan hanya sebagai persyaratan untuk mengurus hal-hal tertentu, tidak mudah terpancing hoax mengenai vaksinasi, serta dapat mengajak masyarakat untuk tidak takut akan efek samping COVID-19.

Penulis: Alda Vania Sugiarto H. (Kedokteran 2018, FK UNDIP)

DPL: Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun