Mohon tunggu...
Aldaniar Tricahya N
Aldaniar Tricahya N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melawan Rasisme dengan Nasionalisme

30 Juli 2021   21:50 Diperbarui: 30 Juli 2021   22:04 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini begitu banyak kabar yang dapat kita dengar mengenai apa yang sedang negara kita alami dan lewati. Hal itu dikarenakan semakin mudahnya kita mengakses jejaring sosial yang semakin canggih di era digital ini. Walaupun tidak jarang terlihat atau terdengar kabar yang kurang mengenakkan untuk didengar mengenai negara Indonesia, namun kemajuan yang telah dialami oleh negara tercinta kita ini juga tidak dapat dipungkiri lagi. 

Mengikuti perkembangan zaman, kemajuan Indonesia dalam berbagai bidang semakin meningkat, dapat dibuktikan dengan diraihnya berbagai macam prestasi dimulai dari bidang teknologi seperti penemuan teknologi jaringan 4G oleh warga Indonesia lebih tepatnya Prof. Dr. Khoirul Anwar pada 2013 lalu, hingga bidang olahraga seperti yang baru-baru ini menjadi kebanggaan Indonesia yaitu atlet putri Indonesia lebih tepatnya Windy Cantika Aisah yang berhasil memenangkan medali perunggu pada bidang angkat beban di perlombaan Olimpiade Tokyo 2020 tahun ini.

Namun dibalik itu semua, terdapat hal yang cukup penting menjadi bagian badan pembangun Indonesia yang cukup mengalami kemerosotan yaitu moral budaya. Banyaknya kasus rasisme yang terjadi secara berulang menunjukkan betapa cukup gagapnya kita dalam menjaga dan saling menghargai budaya di Indonesia. Contohnya seperti dalam kasus rasisme berulang terhadap orang papua seperti yang tertera dalam salah satu artikel dari blog jubi.co.id yang bertajuk "Rasisme Terhadap Orang Papua yang Terus Berulang". Sementara hal itu bertentangan dengan semboyan negara kita Indonesia yang memiliki makna singkat namun mendalam yakni berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Sementara di samping itu juga, ras telah menjadi salah satu unsur utama sebagai
pembentuk identitas nasional yang memiliki dimensi psikologi mendalam yakni nasionalisme. Nasionalisme sendiri dapat diartikan sebagai sikap mental dan tingkah laku individu maupun masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Nasionalisme sangatlah diperlukan dalam mempertahankan kekuatan negara dengan memperkuat persatuan dan kesatuan di antara
bangsanya. Tidak dapat dipungkiri lagi jika salah satu faktor kemerosotan nasionalisme saat ini yaitu salah satunya karena budaya luar yang sangat memengaruhi budaya Indonesia utamanya pada remaja seperti yang tercantum dalam salah satu artikel
nasional.kompas yang berjudul "Pentingnya Nasionalisme di Era Indonesia Modern"
berdasarkan suatu penelitian.

Dengan semakin banyak dan mudahnya budaya asing yang masuk ke Indonesia
di era globalisasi ini, membuat berbagai macam pengaruh yang memengaruhi budaya di Indonesia. Salah satunya yaitu seperti terjadinya sikap materialisme, yakni sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Akibatnya, kesenjangan sosial antargolongan kaya dan miskin semakin lebar. Selain itu, salah satu pengaruh
negatif lainnya yaitu terciptanya standar ganda di Indonesia utamanya pada
kecenderungan gender.

Standar ganda atau tolak ukur yang dibangun oleh masyarakat inilah yang
menjadi salah satu faktor terjadinya rasisme yang cukup sering terjadi di Indonesia. Bahkan tidak hanya dengan rasisme yang terjadi secara langsung saja, melalui media sosial pun cukup banyak terjadi rasisme yang dilakukan melalui kolom komentar. Salah satunya seperti kasus putra Papua yang menjadi korban cyber bullying pada bulan Januari
lalu. Di media sosial, seseorang dapat merasa lebih leluasa berkomentar karena merasa tidak perlu bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya terlebih lagi jika menggunakan sistem akun anonim.

Oleh karenanya, tanpa memahami makna nasionalisme sebenarnya dalam
memperkuat kesatuan negara dengan menjaga dan menghargai budaya sesama Indonesia, alangkah baiknya kita memahami betul-betul makna Nasionalisme dan menanamkannya
dalam diri dan perilaku. Dengan memahaminya, pemahaman tersebut akan dapat mengantarkan kita pada bagaimana bijaknya dalam saling menghargai sesama bangsa
Indonesia dan menggunakan kemajuan teknologi dengan sebenar-benarnya. Cara tersebut dapat dikatakan merupakan cara terkuat dalam menjunjung kekuatan negara agar semakin sejahtera. Karena dalam keberagaman terdapat kebersamaan, dan dalam kebersamaan
terdapat kekuatan, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi?. Yuk! Mari bersama menjunjung tinggi nilai Nasionalisme kita, untuk Indonesia!. Lawan Indonesia saling mengejek rupa, dukung Indonesia hargai sesama!.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun