Mohon tunggu...
Jejen Al Cireboni
Jejen Al Cireboni Mohon Tunggu... Administrasi - Terus menginspirasi dan berbagi pengalaman

Hidup adalah Perjalanan Cinta, mengisi perjalanan dan menuju perjalanan akan indah jika kita saling berbagi dan dan selalu menjaga hati untuk mengapai Cinta & RidhoNya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Padi Meningkat Produksinya

9 Oktober 2019   09:33 Diperbarui: 9 Oktober 2019   10:00 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meningkatkan produksi padi ?

Apa mungkin sedangkan untuk mempertahankan produksinya saja itu sulit , jadi apa mungkin ?

Berbagai upaya telah di tempuh tapi peningkatan produksi padi masih juga sebuah omong kosong, karena bukan hanya bertambah malah mempertahankan hasil saja sangat merepotkan dan membutuhkan usaha yang maksimal yang mengeluarkan banyak biaya.

Bila Anda merasa seperti yang digambarkan diatas maka kemungkinan besar Anda ngutek dan terjebak dalam hal pupuk dan pestisida saja. Belum menggunakan cara yang lain. Karena kebanyakan sosialisasi di masyarakat hanya pemupukan dan pestisida lah 2 faktor utama yang begitu gencar di gembar gemborkan, karena kampanyenya tentu penuh dengan uang.

Apakah ini salah? Tentu tidak sepenuhnya. Pemupukan untuk kesuburan dan peningkatan produksi padi. Dan pestisida untuk mempertahankan hasil atau menjaga hasil dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)  baik itu serangga, jamur, virus, bakteri dan juga burung maupun tikus.

Tapi vaktor yang utama adalah bibit dari benih padi itu sendiri, seringkali PPL Pertanian menerangkan tapi sayang petani kadang lebih pintar dari  PPLnya hehehe karena secara keilmuan mereka sebenarnya diatas petani tapi secara pengalaman mereka ini jelas dibawah petani. Tapi ini sebenarnya hanya opini saja.  Tapi tentu tergantung PPLnya juga .

Jadi untuk meningkatkan produksi padi kita pilih bibit dari varietas yang hasilnya akan banyak, dan juga jangan lupa untuk padi di irigasi itu pilih yang tahan kekurangan air kalau musim kemarau, dan tahan genangan air kalau sedang musim hujan.

Serta jangan lupa saat musim hujan kemungkinan besar hama atau serangan OPT apa yang dominan kita cari bibit padi yang lebih tahan terhadap hama itu, misalnya musim hujan biasanya lebih cenderung serangan wereng kita pilih bibit padi yang lebih tahan serangan wereng, danseterusnya.

Dan selanjutanya pengolahan lahan yang baik, sering kali karena sawah atau lahan ini hasil sewa atau karena harga palawija yang tidak jelas maka petani lebih suka melakukan hal yang jelas salah dan secara tidak langsung memang menantang masalah.

Ko bisa ?

Ya , ini masalah dan kadang ini  lucu, dan juga bukti bahwa rakyat Indonesia dalam hal ini petani memang adalah rakyat yang pekerja keras tapi sayag kerjanya ini akan membuat mereka kurang untung secara ekonomi karena umumnya hasil padinya ini kurang bagus. 

Kerena mereka melakukan pertanian monoponik,dari kita sekolah dulu sudah dibahas dalam pelajaran Biologi kalau pertanian monoponik ini akan menyebabkan beberapa masalah seperti hama yang akan semakin kuat karena tidak terputus rantai kehidupannya. 

Pola pikir petani dengan membeli pestisida yang mahal , karena midset mereka umumnya mahal itu bagus, maka hama akan kalah dan mati oleh pestisida ini. Tapi dalam pelajaran Biologi juga sudah diterangkan kalau serangga itu adalah yang paling pintar dalam hal adaptasi, induknya mati oleh pestida tertentu tapi anak-anaknya biasanya kebal karena ada kemampuan adapatasi ini.

Tapi bagaimana lagi sewa tanah dan masa menganggur? Inilah yang jadi masalah. Untuk itu maka ya sudah , dengan meminimalisasi maka seyogyanya saat pengolahan lahan ini, ditambah dengan kapur pertanian saat olah lahan. Dan ke dua ganti vairietes padinya untuk penanaman berikutnya jangan yang itu-itu saja. Dan tentunya hal ini akan meningkatkan produksi padinya. 

Tidak kalah pentingnya juga adalah kesalahan di lapangan, karena hasil padi kemarin bagus bingiits , hehehe maksudnya bagus banget.  Bentar pemirsa kompasioner, saya minum dulu ya?

Secara teori dan memang terbukti kalau menggunakan bibit yang kita bibitkan dari tanaman yang kita panen kemarin maka akan berkurang hasilnya dan inilah mengapa kemarin kita hasilnya bagus dan sekarang juga hasilnya bagus tapi malah tidak sebanyak yang kemarin. Saya juga tahu dari penjelasan seorang formulator pupuk dan pernah menjadi PPL Swadaya di kecamatan Klangenan, yaitu Bapak Ir. Sujadih Kangoloh.

Nah dari pertemuan saya dengan beliau di Padepokan Biogan di blok Pemedelan desa Pekantingan Kabupaten Cirebon. Beliau menuturkan kalau peningkatan produksi itu sejalan dengan Bibit yang Unggul dan tahan hama, Pengolahan lahan yang benar, pengairan yang cukup, pemupukan yang tepat dan berimbang, serta penanganan hama yang benar.

Dalam hal pemupukan , umumnya pemupukan yang diberikan oleh petani ini adalah pupuk yang mengandung unsur makro saja , dibutuhkan juga unsur mikro dalam pupuk ini. Pupuk adalah makanan buat tanaman.

Maka dengan itu Pak Sujadih merekomendasikan pupuk buatannya yaitu Biogan untuk memacu pertumbuhan dan juga meningkatkan produksi. Berikut hasil pengujian Pupuk Pelengkap Cair Biogan hasil ciptaannya.

dokpri
dokpri
Nah untuk penjelasan lebih langsung bisa lihat video dibawah ini. 


Jadi peningkatan produksi padi itu pastinya mungkin. Apalagi sekarang ditemukannya varietas-varietas padi baru yang lebih banyak hasilnya. Apalgi di pacu dengan teknologi organik biogan tentunya akan meningkat lagi.

Sekian dari saya , terimakasih semoga bermanfaat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun