Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program SMA Jalur Ganda (Double Track), Bisakah Kolaborasi dengan Gandeng SMK?

26 Januari 2022   12:05 Diperbarui: 28 Januari 2022   14:55 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Plt. Kadis Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Dr. Darson,M.Pd dalam kegiatan pisah sambut kepala SMAN 22 Batam menyampaikan bahwa dalam menjawab tingginya jumlah tunakarya dari tamatan SMA yang diperkirakan 40% dari seluruh tamatan SMA adalah program SMA Double Track (Jalur Ganda). Lulusan SMA Jalur Ganda ini nantinya selain mempunyai ijazah SMA juga akan memiliki sertifikat keahlian.

Mereka akan memiliki kemampuan mengelas, tata boga, elektro, listrik dan lain sebagainya sebagai modal untuk berwirausaha atau bekerja di sektor swasta/Dunia Industri. Program ini kata beliau akan dirancang terlebih dahulu dan akan disosialisasikan sebelum dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Riau. 

Ide beliau ini sangat bagus sekali dan semestinya didukung oleh seluruh penggiat Pendidikan di Kepri. Sebab program serupa ini sudah dilaksanakan di Jawa timur. 

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember dalam kegiatan "double track" untuk mengurangi pengangguran terbuka terutama dari lulusan sekolah menengah atas (SMA). 

Program ini diujicoba tahun 2020 dan terus dilaksanakan hingga sekarang. Awalnya diujicoba pada 85 SMA dengan jumlah siswa yang mengikuti 9500 siswa, kemudian tahun 2021 menjadi 157 SMA dengan jumlah peserta 14.000 siswa.  

Program tersebut ditujukan kepada siswa kelas XI dengan kegiatan berupa pelatihan dengan 17 bidang keahlian  antara lain multimedia, teknik elektro, teknik listrik, tata boga, tata busana, tata kecantikan, teknik kendaraan ringan, dan lain-lain. 

Kegiatan diberikan setiap pekan dengan status ekstrakurikuler wajib. Setahun, siswa/siswi menerima pembinaan keterampilan 120 jam. Pelatihnya profesional atau praktisi yang menerima pembinaan khusus penajaman bahan di ITS. 

Peserta kegiatan setamat SMA akan menerima akta kompetensi keterampilan dari ITS. Sejauh ini hasil dari program tersebut adalah sebagian siswa yang sudah menyelesaikan program tersebut sudah ada yang membuka usaha dan mempunyai penghasilan dari usahanya. Nah, keberhasilan ini tentu ingin kita tiru dan bawa ke kepri dengan pengembangan-pengembangan agar lebih tepat proses dan tepat sasaran 

Selain menggandeng Perguruan Tinggi, program ini sebenarnya juga bisa menggandeng SMK. SMK punya sarana dan prasarana serta guru-guru yang mumpuni untuk mensukseskan program tersebut. SMK juga sudah memiliki MoU dengan perusahaan-perusahaan dan industri sesuai bidang keahliannya.  

SMA bisa menggandeng SMK terdekat untuk berkolaborasi mensukseskan program SMA double track ini. Setiap pekan siswa dari SMA bisa belajar di Workshop milik SMK. Dilatih oleh guru-guru yang profesional. Kemudian diakhir kegiatan mereka bisa diikutkan Uji Kompetensi untuk mendapatkan sertifikat keahlian. 

Jika program ini dijalankan penulis yakin jumlah siswa tunakarya akan menurun drastis dari tamatan SMA.  Selain bisa bersaing dengan tamatan SMK mendapatkan pekerjaan di Industri mereka juga bisa membuka usaha. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun