Mohon tunggu...
Alberto RIchardGoenawan
Alberto RIchardGoenawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UNPAR

Saya adalah Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil UNPAR - 6101901005

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pembangunan Infrastruktur Menjadi Benang Utama untuk Mendongkrak Ekonomi Indonesia

1 Juli 2020   10:05 Diperbarui: 1 Juli 2020   10:18 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kondisi perekonomian di Indonesia saat ini dapat dibilang masih terombang-ambing atau tidak pasti, karena di tahun 2019 angka pertumbuhan ekonomi hanya berada di 5,04 %. Pemerintah menargetkan angka ekonomi Indonesia 5,3% pada tahun 2020, beberapa tokoh menganggap target tersebut akan sangat sulit untuk dicapai karena melihat segala kondisi saat ini yang ada. Infrastruktur adalah benang utama dalam menumbuhkan angka ekonomi dan kondisi infrastruktur Indonesia saat ini masih dalam progress untuk dapat mendongkrak angka perekonomian Indonesia. Infrastruktur mencakup berbagai bidang yaitiu akses transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi, semua upaya meningkatkan bidang tersebut mengacu untuk memperlancar dan menghubungkan daerah-daerah di Indonesia agar menjadi efektif. Infrastruktur yang baik dan memadai menambah kepercayaan para investor agar menanamkan modal di Indonesia, Investasi tersebut menjadi support dan menambah kelancaran peningkatan angka ekonomi Indonesia.

Pemerintahan Indonesia dibawah komando Bapak Presiden Joko Widodo mengutamakan pembangunan nasional 2020 di 4 bidang, salah satu 4 bidang fokus pemerintah adalah infrastruktur. Infrastruktur. Hal tersebut dapat dilihat pada RAPBN 2020 karena anggaran untuk infrastruktur naik sebesar 4,9 persen dari Rp 399,7 triliun jadi Rp 419,2 triliun. Menurut Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, pembangunan infrastruktur Indonesia di tahun 2020 meliputi pembangunan jalan, jembatan, jalur kereta api, bandara dari sektor-sektor tersebut pembangunan jalan yang memiliki kenaikan signifikan pada RAPBN 2020. Target pembangunan jalan tahun ini sebesar 837 km sedangkan pada tahun 2019 sebesar 406, hampir naik 2 kali lipat. Pembangunan jalan bertujuan memudahkan penyaluran arus barang ke daerah-daerah, agar dapat memangkas waktu penyaluran dan menjadi lebih efisien.

Progress pemerintah membangun infrastruktur khususnya pembangunan jalan tol penghubung daerah-daerah sudah dapat terlihat, hasilnya dapat dlihat yaitu Jalan Tol Trans Jawa. Jalan Tol Trans Jawa ini menghubungkan 2 kota besar yaitu Jakarta dan Surabaya, jalan tol ini sudah selesai dan sekarang sudah dapat digunakan dan terbukti hasilnya cukup efisien dalam memperpendek waktu antar daerah yang dilalui oleh jalan tol dengan panjang +- 1000 km ini. Jalan Tol Trans Jawa termasuk dalam progress Asian Highway 2 yang menghubungkan Asia dari Denpasar, Bali hingga Khosravi, Iran. Salah satu kendala pemerintah selama membangun Jalan Tol Trans Jawa adalah pembebasan lahan, karena track Jalan Tol Trans Jawa ini banyak melewati tanah-tanah warga.  Pembebasan lahan di Indonesia sudah cukup tidak asing dari kata tersendat karena masalah keuangan, ketersendatan ini menyebabkan effect domino pada progress yang sudah direncanakan yaitu masalah waktu penyelesaianpun menjadi terundur.

Kinerja 100 hari  Presiden Jokowi diberi nilai 6,84 dalam skala 1-10 oleh 159 tokoh public independent pada News Research Center (NRC) Media Group, hasil tersebut tidak merah namun angka itu belum cukup memuaskan karena masih di bawah angka 7. Didapat dari CNN Indonesia, Bank Dunia mengkritik kinerja Jokowi dalam pembangunan infrastruktur karena Bank Dunia mencatat suntikan dana pinjaman bank ke BUMN meningkat sangat besar. Hal tersebut menyebabkan berkurangnya peran para investor sektor swasta akibatnya utang BUMN meningkat 3 kali lipat dari 3 tahun sebelumnya.  Mantan Presiden B.J. Habibie memuji atas kinerja Jokowi, bahkan ia menyebut bahwa Jokowi lebih baik dari dirinya. Kepuasan rakyat atas kinerja Jokowi sebanyak 70,1 persen sedangkan sebanyak 27,4 persen tidak puas, sementara itu terdapat perbedaan hasil yang sedikit jomplang pada kepuasan rakyat atas kinerja Wapres yaitu 49,6 persen puas dan 37,5 persen tidak puas.

Dalam pembangunan infrastruktur Indonesia, pemerintahan Jokowi menurut saya sudah baik karena dapat terlihat dari hasil dan proses kinerjanya. Infrastruktur yang paling terlihat adalah sudah terhubungnya jalur darat dari Jakarta hingga Surabaya, hasil ini dapat dibandingkan dengan hasil-hasil kinerja presiden lain yang kurang cepat dalam pembangunan jalan tol ini. Beberapa saran saya untuk Indonesia yang harus ditingkatkan adalah tranparansi dan efektifitasan kerja karena kedua hal tersebut menjadi kunci agar progress kinerja pemerintah tidak tersendat/terganggu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun