Mohon tunggu...
Hosea
Hosea Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Akuntansi | Peniqmat Sepakbola | Disela Semester

Hidup bisa memberi segala, bagi semua yang mau mencari tau dan pandai menerima - Bumi Manusia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kilas Balik Tragedi Mursyid Effendi

20 Juli 2021   08:00 Diperbarui: 20 Juli 2021   08:02 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tragedi Mursyid Effendi 1998

Jelas menjadi amarah bagi kita pendukung timnas Garuda karena ini sangat mencoreng nama Indonesia di kancah dunia. 

Bagi timnas Vietnam ini menjadi hal yang memalukan dan mereka merasa harus diganjar hukuman yang sepadan. Bahkan, fans timnas Vietnam sampai melakukan demonstrasi di hotel Kimdo tempat timnas Indonesia menginap kala itu.

Jelas kejadian ini tak terhindar oleh FIFA maupun AFC. Indonesia dan Thailand pun diganjar hukuman 40 ribu dolar Amerika. Sementara Mursyid Effendi sebagai kambing hitam dihukum larangan bermain seumur hidup, tanpa pertimbangan apapun atau melihat lebih luas masalah tersebut.

Memalukan memang bagi Indonesia. Bahkan sang ketua umum PSSI kala itu, Azwar Anas, sampai memutuskan mundur dari jabatan tertinggi federasi tersebut.

***

Memang ini adalah salah satu dari banyaknya mimpi buruk persepakbolaan Indonesia. Kejadian 23 tahun lalu ini harusnya menjadi pelajaran yang berharga, bahwa bukti mental sportifitas dalam sepakbola benar-benar harus dijunjung setinggi-tingginya.

Di sisi lain masalah ini harusnya dilihat secara luas dan lebih terstruktur. Hukuman terhadap Mursyid Effendi sebagai pemain yang melakukan hal tersebut mungkin masih bisa diterima apabila mungkin hukuman juga diganjarkan kepada beberapa "orang" yang terlibat. 

Reaksi apresiasi terhadap Mursyid kala melakukan gol bunuh diri menyiratkan ada yang tidak beres di tubuh tim nasional Indonesia, tidak hanya pada diri Mursyid Effendi sebagai individu. 

Bahkan, PSSI sendiri sebagai induk sepakbola Indonesia tidak berhasil menjadi penengah yang baik. Seolah badan publik ini dan mungkin tim nasional secara keseluruhan justru cuci tangan. Hukuman terhadap Mursyid tidak hanya dari FIFA maupun AFC tapi juga dari para pencinta sepakbola tanah air yang mungkin terlanjur emosi.

Ia pun juga telah memberi pernyataan bahwa "Menilik pengalaman saya di Vietnam waktu itu, semua komponen satu suara, setuju. Tak lama usai laga mereka masih memberi dukungan, siap bertangggung jawab, maka saya masih baik-baik saja setelah pertandingan itu. Tapi, jarak sebulan, semua cuci tangan. Saya yang menanggung cacian dan hujatan seumur hidup," ucap-nya.

Bukan bertujuan untuk menguak luka lama, tapi setidaknya ingin menjadi alarm bagi Federasi agar terus sadar pada pembinaannya terhadap sepakbola Indonesia. Semoga saja hal ini tidak terjadi lagi dikemudian hari pada sepakbola kita.

Source:

- ANTV Sport Youtube

- Skor.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun