Mohon tunggu...
Hosea
Hosea Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Akuntansi | Peniqmat Sepakbola | Disela Semester

Hidup bisa memberi segala, bagi semua yang mau mencari tau dan pandai menerima - Bumi Manusia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Luis Diaz: Memanfaatkan Kesempatan dari Hilangnya Sang Bintang

12 Juli 2021   22:15 Diperbarui: 12 Juli 2021   22:27 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selang tiga hari kemudian barulah Ia merasakan debut di Liga Domestik. Sayangnya kala itu Porto harus menyerah dari Gil Vicente FC 2-1. Dan lagi-lagi dirinya mencetak debut dengan turun dari bench.

Di musim pertamanya bersama Porto, Ia berhasil menorehkan 14 gol dari 50 laga. Lebih spesialnya lagi kala itu Porto berhasil menjuarai Liga dan Taca de Portugal tahun 2020.

Hingga saat ini catatannya makin impresif, bersama Porto sampai kini Ia berhasil mencetak 25 gol dan 13 asis dari 97 laga yang Ia jalani. Lebih gemilangnya lagi, salah satu gol tersebut Ia cetak di UEFA Champions League kala Porto kalah melawan Manchester City dengan skor 1-3.

Luis Diaz mencetak gol melawan Man. City (sports.detik.com)
Luis Diaz mencetak gol melawan Man. City (sports.detik.com)

Namun, catatan impresif tidak melulu nir-ganjalan. Diaz pernah melakukan satu tindakan yang sedikit mencoreng kariernya. Pada 10 Februari 2021 lalu tepatnya, Ia harus rela dikartu merah oleh wasit Luis Godinho karena melanggar dengan keras David Carmo pemain SC Braga hingga menyebabkan patah kaki.

Kembali pada kariernya di tim nasional Kolombia. Sebenarnya sebelum pada tahun ini, dirinya sudah lebih dulu dipanggil oleh Kolombia di Copa America tahun 2019. 

Hanya kala itu Ia tidak berhasil tampil gemilang karena waktu yang diberikan padanya tergolong sedikit. Memang perbandingan waktu diantara kedua tahun tersebut cukup lebar. Pada Copa America 2019 dirinya mencetak menit bermain hanya sebanyak 114 menit, sementara ditahun 2021 ini Ia berhasil mencetak 388 menit bermain.

Selain gol fantastisnya kegawang Brazil, Diaz jugalah yang menjadi penentu bagi Kolombia merengkuh juara ketiga di turnamen ini. Ia berhasil mencetak gol di menit ke-66 dan 94, sehingga membenamkan Peru ke peringkat empat.

Atas kontribusi dan keberhasilan dirinya menjadi topskor bersamaan dengan Messi serta membawa Los Cafeteros menempati peringkat ketiga, mengindikasikan setidaknya Ia bisa berada di level yang lebih tinggi lagi. Hal tersebut diungkapkan juga oleh eks pelatihnya di Barranquilla, Julio Comesana, yang menganggapnya sudah pantas untuk naik level bahkan bermain di klub besar Spanyol, Real Madrid.

Tapi, kini tinggal konsistensinya yang bicara lebih banyak lagi. Dirinya juga perlu tampil baik di Porto untuk bisa naik level, pergi ke naungan yang lebih mengembangkan namanya sebagai salah satu pemain Amerika Latin ternama.

SOURCE:

- Sofascore

- Transfermarkt

- Wikipedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun