Selain keberagaman peran, Asnawi memiliki beberapa atribut yang unggul dalam dirinya seperti agresivitas, keberanian, determinasi, akselerasi, pace, tackling, dribbling, keberanian serta pekerja keras. Walau disisi lain dirinya masih perlu untuk mengasah konsentrasi, pengambilan keputusan, passing akurat, fisik serta kontrol emosi yang mana termasuk menjadi sisi krusial di sepakbola Korea.
Kontribusi eks pemain PSM Makassar ini pun diyakini akan lebih sering bermain sebagai fullback kanan. Karena selain Ia saat ini lebih sering berada di posisi tersebut, kemampuan overlap-nya di sisi kanan membantu serangan terus berkembang. Namun, apabila Asnawi dimainkan, Kim Gil-sik harus bisa melakukan penyesuaian terhadap formasi timnya.
Sebagai fullback kanan, Ia kerap melakukan overlap jauh kedepan dan akan sangat kerepotan apabila tidak ada yang menutup posisinya. Maka dari itu, formasi 4-2-3-1 tampak paling realistis yang mana 1 pivot kanan (Right Central Midfielder) bisa saling berjibaku mengisi lini yang ditinggalkan oleh Asnawi. Formasi lain yang mungkin cocok adalah 3-4-3 atau bermain menggunakan tiga bek sehingga menuntut Asnawi lebih bisa mengorganisir sisi kanan dengan bebas untuk maju ke depan maupun mundur ke belakang.
BACA JUGA:Â 7 Kiper Liga 1 Yang Harusnya Bisa Berkarier di Luar Negeri
Segala kemungkinan diatas tidak bisa dipastikan akan langsung saja terjadi, karena bisa saja juga ada faktor non-teknis seperti adaptasi yang membuatnya tidak langsung menjadi andalan tim yang dikelola oleh pemerintah kota ini. Tapi, paling tidak Ia telah berani keluar dari zona nyaman untuk mencoba pengalaman-pengalaman baru yang tentunya juga bermanfaat bagi kualitas sepakbola Indonesia secara tidak langsung.
Kita semua berharap yang terbaik bagi Asnawi Mangkualam untuk bisa terus mengasah kemampuannya di sepakbola Negeri Ginseng.
