Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Kertas Kuno ke Pena Masa Kini

18 Februari 2025   08:20 Diperbarui: 18 Februari 2025   08:20 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis itu kerja menggali harta karun yang ada

(Gus Riza/ Cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari)

Sekilas tentang Gus Riza

Sebuah kehormatan mendalam dan memiliki kesan yang amat kuat. Berawal dari penelitian Mbah Wahid Hasyim sebagai tokoh Pesantren Tebuireng sekaligus Pahlawan Nasional.

Saya berkesempatan mewawancarai Gus Riza yang merupakan ponakan dari Wahid Hasyim itu sendiri. Dua tahun lalu adalah awal perkenalan dengan beliau.

Kini saya berkesempatan menjalin silaturahmi kembali dan akan bekerjasama dalam menggali banyak terkait tradisi pesantren dan kota Jombang itu sendiri. Tentu beliau saya anggap sebagai mentor, pembina sekaligus jika berkenan saya tuakan sebagai orang tua dengan segala kehormatan tinggi.

Singkatnya saat berbincang santai. Beberapa waktu lalu, beliau mengingatkan dan menguatkan. Bahwa, "Mengkurasi Koran dan Buku Tua (menulis) itu kerja menggali harta karun yang ada". Ujar beliau dengan tenang lagi santai dikediaman beliau yang kami menyebutnya kediaman kenanga atau Griya Kenanga.

Griya Kenanga dan Ruang Kurasi Harta Pusaka

Sepenggal dan sependek ingatan saya sejak pertemuan awal dengan Gus Riza hingga kini di kediaman beliau alias Griya Kenanga setidaknya ada tiga gudang ruang penyimpanan buku dan koran tua. Salah satunya ada di Pesantren Tebuireng.

Baca juga: Dunia Kertas

Selain itu beliau juga masih menyimpan pusaka lain seperti tongkat Hadratussyaikh yang melegenda itu. Ada lemari buku hingga perkakas masak lainnya.

Sedikit beliau bercerita tentang bu Nyai Nafiqoh istri dari Hadratussyaikh sendiri adalah orang yang sangat ahli di dunia masakan bahkan sangat arif dalam memastikan gizi hingga kesehatan masakan bahkan rasanya. Griya kenanga sedang merawat itu semua dalam ingatan dan pusaka.

Semoga perjalanan saya sebagai kurator yang akan menuliskan dibawa bimbingan Gus Riza menjadi sesuatu. Ya, sesuatu yang berharga bagi kita karena telah merawat tradisi sebagai pusaka yang mahal.

Menulis Adalah Perjalanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun