Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of Books For Santri (Khujjatul Islam Boarding School)

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

R 913 DLX: Cerita Mesin Tik di Era 70-an

17 November 2022   23:59 Diperbarui: 18 November 2022   00:33 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membayangkan pengembaraan mahasiswa di 1970-an. Adalah kemewahan tersendiri bagi nostalgia mereka yang melewati. Sebagai generasi 200-an ke atas sebut saja era 70-an ialah masa ayah saya.  

Pernah mendengar cerita sahabat ayah yang sarasakan perjuangan kuliah di era 70 menuju 80-an, tentu pada zaman itu masin tik adalah sahabat malam mahasiswa akhir dengan segelas kopi hitam yang pekat membuat lebih syahdu. 

Singkatnya, Dengan berkaca-kaca sahabat ayah ini bercerita bagaimana sulitnya dlu mereka berjuang untuk menyelesaikan tugas akhir dengan mesin tik yang setiap malam terdengar cetak-etok-ctak. 

Pesan beliau yang sudah menjadi kepala dinas ini hanya satu, belajar itu gak pernah mudah untuk itu beranilah bersusah-susah dalam perosesnya. Inilah pesan beliau yang membuat terngiang di kepala saat menemui mesin tik, di jogja saya sudah koleksi, Series L2000 dan kini di kalimantan menjumpai R 913 DLX

Singkatnya bersama secangkir kopi sore itu aku memahami betapa semua punya nilai sejarah dalam pekat rasa. Dengan bentuk mesin tik yang sederhana saya menemukan rasa sejarah pribadi dengan nasihat sederhana. 

Ini sepenggal cerita dan semoga menemani sore yang indah di mana pun dan dengan apapun termasuk dengan secangkir kopi pekat hitas. Hari ini biarlah kita kenang sejarah terus walau sederhana ambil semua pelajaran darinya. Lalu berdoa lagi untuk dikuatkan menatap masa depan yang lebih cerah. Salam hangat buat semua bersama

Tulisan singkat tahun 2020 silam masa-masa berkurung di suasana pandemi covid-19

 salam hangat:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun