Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Road Trip ke Jogja Para Petugas Sosial

11 Agustus 2022   10:20 Diperbarui: 11 Agustus 2022   20:22 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"para pembuat keributan"(dok.pri)

Benar kata orang, Jogja setiap sudutnya adalah kenangan. Perjalanan kali ini adalah yang kesekian kalinya bagi saya. Dan semuanya berwisata atau karena pekerjaan, selain itu pernah karena ikut bimbel.

Perjalanan tanpa menginap, tek tok kalau naik gunung. Bersama dengan orang-orang istimewa ke kota istimewa. Dinas Sosial, kantor yang sehari-hari menyelenggarakan urusan sosial. Bepergian bersama-bersama apalagi satu kantor memang selalu menyenangkan.

Trip kali ini diikuti oleh seluruh karyawan dan karyawati, memang dimaksudkan untuk melebur kekakuan.

Jogja, walaupun semuanya hampir pernah kesini namun tetap ada kehebohan-kehebohan tersendiri. Selalu menciptakan cerita baru.

Rencananya tempat yang akan dikunjungi adalah Lava Tour dengan start dan finish di Alabund Resto, kemudian ke Parangtritis setelah itu sebagai penutup pastinya Malioboro.

Kedatangan Yang Terlalu Cepat

Berangkat dari Kota Santri Jam 20.00 WIB dengan titik kumpul di depan alun alun yang jadi ikon baru kota ini.

Tidak lebih dari 30 menit saling menunggu rombongan  ini akhirnya berangkat. Awalnya masih saling jaim-jaim-an. Hanya ngobrol ngalor ngidul antar sesama penumpang. Belum banyak yang berniat untuk menyanyi, walaupun disediakan banyak mic dan saluran Youtube.

Bis berhenti di rest area Tol sekitar Ngawi. Ini pastinya dimanfaatkan oleh para penumpang yang Sebagian besar perokok dan kopi-ers termasuk saya. Tidak lama bis berhenti disini. Karena kebanyakan penumpang sudah selesai dengan hajat masing-masing. Setelah setengah jam bis berangkat.

Disinilah awal dari sebuah kehebohan, berhenti di rest area rupanya jadi semacam ice breaking yang mencairkan kekakuan. Ngopi bersama sambil lesehan di rest area ternyata efektif.

Dari awalnya para bapak-bapak generasi 70-an yang eksis, dengan lagu-lagu dangut kontemporer. Sedikit demi sedikit, mic mulai bergeser ke bagian belakang, tempat pemuda-pemudi duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun