Mohon tunggu...
Andi Ardianto
Andi Ardianto Mohon Tunggu... Guru - Guru SD IT Insan Cendekia

Semoga tulisan yang saya hasilkan bisa menjadi amal yang terus mengalir.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebanggaan bersama Anak

30 Juli 2018   09:47 Diperbarui: 30 Juli 2018   10:10 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anak-anak adalah sumber inspirasi. Dari mereka lahir banyak ide. Karena mereka ada gagasan. Sebab mereka kita jadi tambah pinter karena harus selalu belajar. Tanpa belajar, kita akan terjebak pada kecerdasan pertanyaannya.

Dari mereka juga kita merasakan kebahagiaan, yang tidak ternilai. Kadang, hanya dengan melihat wajah polosnya yang tengah terlelap dalam tidurnya, hilang segala lara dan gulana. Ada kebahagiaan yang tiba-tiba menyeruak, tanpa disangka.

Mereka juga adalah penjaga. Betapa orangtua harus berkata yang baik karena akan ada yang menduplikat setiap kalimatnya. Betapa orangtua harus berlaku jujur karena akan ada dusta menurun tatkala kita berbohong.

Betapa orangtua harus benar-benar memastikan kehalalan rizkinya karena akan ada bala ketika yang haram masuk dalam tubuhnya dan tubuh anaknya.

Betapa orangtua harus jadi contoh yang baik. Karena pendidikan terbaik adalah teladan yang baik. Tanpanya, ribuan kata tak akan ada makna. Hampa.

---

Sore itu kami berkumpul. Mbak Naya masih sibuk bermain di kasur bersama adiknya, Zubair.

Si kecil yang memang sangat aktif tidak mau dipeluk-peluk sama mbaknya. Dia maunya bebas bergerak, bermain semaunya. Tanpa ada yang melarang.

Naik turun dari ranjang pun dia begitu lincah. Tidak ada rasa canggung di wajahnya.

Melihat hal itu Mbak Naya biasanya sudah menunggu di bawah ranjang. Memastikan adiknya turun dengan selamat. Lain kesempatan dia juga akan langsung memeluk adiknya yang baru saja turun.

"Sini Dek, main sama Mbak" Begitu katanya. Berharap adiknya diam lantas mendatanginya. Tapi, yang terjadi lebih sering si adik tidak mau. Dia akan sibuk mondar-mandir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun