Mohon tunggu...
MUHAMMAD NABIL ALBANI
MUHAMMAD NABIL ALBANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030035 [Mahasiswa Aktif UIN Sunan Kalijaga]

Tidak ada halangan bagiku untuk menjadi seorang penulis andal.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memburu Ikan, Menjelajahi Kehidupan: Catatan Perjalanan Memancing yang Mengesankan

11 Mei 2023   19:36 Diperbarui: 11 Mei 2023   19:38 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo penikmat kompasiana, aku kali ini ingin berbagi sedikit cerita nih , tentang pengalamanku memancing bersama kawan-kawanku. Woke, cerita bermulai ketika pertama kali aku diajak sama kawanku (sebut aja namanya Otong) untuk pergi mancing. Awalnya sih aku nolak ajakan dia mancing, karena aku punya pikiran memancing itu membosankan. Gimana gak bikin bosen coba, pas mancing cuma nunggu ikan makan umpan yang dipasang, itu persepsi awalku tentang memancing sih, kurang lebih kayak gitu. Tapi eh tapi karena kawanku ini orangnya pemaksa jadi yah aku turutin deh ajakannya.


Jadi, hari itu kawanku bernama Otong ini ngajakin janjian untuk memancing di sungai kecil yang kata dia banyak ikannya. Gak cuma berdua, dia juga ngajakin kawan sohibnya yang bernama Shirot. Sebenarnya kita bertiga ini teman sohib, kalau hari Sabtu atau Minggu nongkrong bareng. Balik lagi ke cerita, Kawanku yang bernama Shirot ini juga bernasib sama kayak aku, sama-sama pemula dalam hal permancingan. Berbeda dengan Si Otong yang udah punya segudang pengalaman dalam memancing.


Mulai dari peralatan memancing semua berasal dari kawanku Si Otong ini, aku dan Shirot cuma minjem darinya. Setelah tiba di lokasi pertempuran, maksudnya lokasi yang sudah dijanjikan, kita bergegas untuk mengeluarkan dan mempersiapkan alat pancing yang udah kita bawa. Target ikan hari itu adalah ikan wader, sangat renyah sekali jika di goreng kering.


Umpan sudahku pasang, saatnya memancing. Waktu udah mulai memancing, aku awalnya gak dapet-dapet ikan sama sekali. Tapi dua kawanku ini udah pada dapet ikan semua, aku berpikir apa karena hari ini belum mandi, yang bikin ikan pada ngejauhin pancingku. Gak tahu juga Shirot kan juga pemula dalam memancing kok dia bisa dapet beberapa ikan, mungkin lagi harinya aja kali, pikirku. Aku jadi deg-degan karena takut gak bisa dapet ikan dan malah di ketawain sama dua kawanku ini.


Yap, benar banget akhirnya aku bisa dapet juga ikan pertamaku di hari itu setelah beberapa kali melakukan percobaan. Walaupun cuma satu ekor yang bisa aku dapet, tapi seneng banget rasanya bisa dapet ikan hasil kerja keras sendiri. Berbeda dengan dua kawanku yang dimana Otong dapet 10 ekor dan Shirot dapet 5 ekor. Malu banget rasanya, tapi kawanku Otong tetep menyemangatiku dan memberikan saran padaku. Kita juga sempet ketawa-ketiwi sambil ngemil cemilan yang udah kita bawa tadi. Walaupun hasil yang kita dapat cuma 16 ekor jika digabungkan, namun kita tetap bersyukur. Karena pada dasarnya jika memancing di sungai dan mendapatkan ikan, sudahku anggap sebagai rezeki yang dikasih Tuhan kepadaku.


Meskipun awalnya ga terlalu berminat dengan memancing, tapi setelah pengalaman ini aku jadi lebih tertarik. Rasanya seneng bisa dapet ikan sendiri dan bareng-bareng temen-temen, meskipun agak susah-susah gampang. Mungkin bisa dikatakan bahwa Memancing menjadi hobi baruku sejak saat itu.

Setelah hari itu, aku menjadi termotivasi untuk lebih belajar dan mengenal memancing. Ku ambil hp dan membuka youtube. Aku membuka pencarian dengan kata kunci "tutorial memancing untuk pemula". Aku dengan serius menonton dan menyimak. Kata-kata di channel youtube yang aku tonton menyuruhku untuk mempunyai alat pancing sendiri.


Tak berselang lama akupun mengambil uang yang ada di dompetku dan membeli sebuah alat pancing seperti yang ada pada gambar di bawah ini.

Alat pancing pertamaku (Sumber: Dokpri)
Alat pancing pertamaku (Sumber: Dokpri)

Akupun merasa senang karena sudah mempunyai alat pancing sendiri, dengan hati yang gembira aku ingin memamerkan kepada kawanku bahwa sekarang aku mempunyai alat pancing sendiri. Dengan senyum lebar di wajahku, aku mengajak dua kawanku untuk memancing kembali. Tak kusangka, kawanku Shirot juga membeli alat pancing sendiri, sekarang kita sudah bisa memancing dengan lebih bangganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun