Momentum teladan dua negarawan, pertemuan perdana antara Jokowi dan Prabowo setelah Pemilu Presiden 17 April 2019. Saat langka paling ditunggu tunggu masyarakat Indonesia antara dua kutub kontestan itu akhirnya bisa terjadi pada tanggal 13 Juli 2019 di atas MRT dari Lebak bulus Ke stasiun Senayan. Pendidikan terbaik demokrasi Indonesia telah diukir dengan jiwa patriotik sebagai seorang negarawan , sekeras apapun kompetisi Pilpres dapat di selesaikan dengan bersilaturrahmi.
Pada saat konfrensi perss Prabowo Subianto sudah mengucapkan Selamat atas terpilihnya Jokowi menjadi presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 bukan hanya ucapan dari jauh tapi sangat sempurna, karena bertemu langsung ,mengucapkan selamat , bersalaman dan berpelukan. Bahkan Prabowo mengatakan siap membantu pemerintahan bila diperlukan.
Penutupan episode drama panjang pemilu presiden yang begitu keras karena diwarnai dengan peristiwa peristiwa hoax hingga ada yang di Vonis 2 Tahun oleh  pengadilan , merebaknya politik identitas,  554 orang meninggal, 3,788 Orang sakit dari penyelenggara pemilu karena kecapean, 9 Orang meninggal dalam kerusuhan 21-22 Mei saat penetapan hasil pilpres oleh KPU RI,  munculnya istilah kurang pantas "Cebong" untuk pendukung Jokowi dan "Kampret" untuk pendukung Prabowo, caci-maki , hujatan , nyinyiran , mewarnai polarisasi satu tahun selama tahapan Pilpres 2019 berlangsung.
Pada hari yang sama Sandiaga Salahudin Uno calon wakil presiden Prabowo Subianto juga mengadakan kegiatan yang bertemakan milenial di Kemang Village, bersama dengan Erik Tohir ketua Tim Pemenangan Nasional Calon Presiden Joko Widodo -KH Ma'arif Amin. Hari Minggu itu merupakan momentum bersatunya dua mantan lawan tanding ,melalui pertemuan MRT dan Kemang Village Itu diharapkan selesailah sudah cerita dukung mendukung Pilpres 2019, Â momentum rekonsiliasi ini juga supaya diikuti oleh para pendukung masing-masing mantan Kandidat diseluruh pelosok negri.
By: Subhan Alba
(Bagian 1)
______
Pemerhati Pemilu
Jakarta 16,07,19