Mohon tunggu...
Alaycia Bunga
Alaycia Bunga Mohon Tunggu... Mahasiswa - banyak ekspresi yang kita lihat saat pandemi berlangsung

UB'20

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Corona bagi Dunia Pendidikan

18 April 2021   11:25 Diperbarui: 18 April 2021   15:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Pada tahun 2020 merupakan tahun yang bisa dibilang berat bagi semua kalangan manusia terutama pelajar, karena pada tahun ini semua lapisan masyarakat di belahan dunia terkena dampak dari virus yang berbahaya yaitu virus corona. Virus corona atau istilah kedokterannya disebut dengan serve acute respiratory syndrome coronavirus 2 merupakan suatu virus yang menyebabkan sistem pernapasan pada makhluk hidup terganggu, penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan Covid-19.[1] Virus corona atau Covid-19 sangat berbahaya bagi sistem pernapasan karena dapat menyebabkan infeksi berat pada paru-paru dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Awal bulan Maret 2020, pandemi Covid-19 telah menyerang masyarakat Indonesia dan pandemi ini telah merubah kebiasaan maupun perilaku semua lapisan masyarakat contohnya seperti selalu jaga jarak minimal 1 meter antar manusia, diwajibkan menggunakan masker kemana pun perginya tanpa pengecualian, juga diperintahkan harus selalu mencuci tangan selepas dari pergi dan membawa hand sanitizer setiap keluar. Semua lapisan manusia diperintahkan untuk berada di rumah saja, maka dari itu adanya istilah work from home. Dengan munculnya istilah work from home, transformasi tatanan dan aktivitas manusia dimulai, pemerintah menghimbau untuk semua kegiatan bisnis atau pekerjaan yang berpotensi mengundang banyak kerumunan harus ditiadakan dan diganti dengan aktivitas di dalam rumah. Tidak hanya itu, proses belajar mengajar yang awalnya dilakukan di sekolah sekarang harus dilakukan di dalam rumah atau disebut dengan online class, hal ini dilakukan agar mencegah penyebaran virus corona. 

 

Isi                                                                         

 

Menurut saya, pandemi Covid-19 ini berdampak besar bagi pelajar walaupun semua insan juga terkena dampak dari virus ini. Akan tetapi pelajar yang seharusnya mendapatkan ilmu untuk bekal di masa depannya, dengan adanya virus ini proses belajar mengajar menjadi tidak efektif. Hal ini juga saya alami, kebetulan saya pelajar yang telah menempuh proses pembelajaran secara daring atau online class kurang lebih 1 tahun dan banyak perasaan yang ingin saya utarakan mengenai proses pembelajaran daring ini, salah satunya yaitu secara fisik mata saya terlihat lelah sekali karena hampir setiap hari saya melihat laptop atau handphone guna menyimak proses pembelajaran yang berlangsung belum lagi tugas-tugas yang harus diselesaikan dengan deadline yang hampir berdekatan, untuk secara sosial pandemi Covid-19 berdampak pada interaksi antara saya dan teman-teman, dimana saya kurang mengenal satu sama lain dengan teman-teman di perkuliahan karena bisa dibilang saya masih MABA atau Mahasiswa Baru. Dampak inilah yang saya rasakan sebagai mahasiswa. Pandemi Covid-19 menurut saya juga berdampak sekali pada moral anak bangsa yang berkurang dimana mereka seharusnya mendapatkan edukasi di sekolah offline, ini malah terganggu karena adanya pandemi. Walapun pada sekolah online anak-anak yang sekiranya masih berstatus SD, SMP, dan SMA mendapatkan edukasi dari gurunya tetapi saya rasa ini kurang efektif, guru-guru kurang mengawasi perilaku anak-anak secara intens. Pemikiran pada anak-anak usia tersebut masih bisa terpengaruh dengan dunia luar apalagi sekarang akses internet sangat mudah dijangkau. Pelajar menjadi pribadi yang malas walaupun tidak semua tetapi kebanyakan pelajar berada di zona nyaman mereka dan kurang explore terhadap hal-hal baru terlebih soal pendidikan. Mereka malah asik dengan dunianya sendiri seperti bermain game yang sampai tidak kenal waktu bahkan melalaikan tugas-tugas sekolahnya.

 

Faktor yang mempengaruhi munculnya dampak psikologis bagi pelajar akibat belajar di rumah atau online class yaitu tugas yang diberikan oleh tenaga pendidik baik guru maupun dosen sangat banyak dibandingkan dengan tugas yang diberikan semasa sekolah offline, kuota internet dari Kemendikbud yang kurang menjangkau semua lapisan pelajar juga salah satu dari faktor yang sangat berpengaruh, tugas-tugas yang dirasa semakin sulit diberikan oleh tenaga pendidik dengan deadline yang hampir bersamaan, adanya kesulitan internet dari berbagai daerah yang memang berada pada wilayah susah sinyal, biaya kuota internet semakin membengkak, wali murid dari pelajar merasa terbebani karena seperti yang kita tahu bahwa pandemi Covid-19 ini berdampak pada hilangnya pekerjaan masyarakat ada yang bisnisnya sepi akibat datangnya virus corona ini dan bahkan juga ada yang di PHK.  

 

Pandemi Covid-19 adalah suatu peristiwa yang tidak pernah kita duga saat ini dan seharusnya kita ambil sisi positif dan pelajaran dari adanya virus corona ini yaitu bahwa kita harus senantiasa menyiapkan diri kita dalam situasi dan kondisi apapun. Para tenaga pendidik baik dosen dan guru banyak yang mengeluh akibat diterbitkan aturan belajar dari rumah karena dirasa mereka kesulitan dalam menyampaikan suatu materi bagi murid-muridnya. Banyak guru yang tidak terima karena hanya dibilang memberi tugas saja tanpa memberi materi. Akan tetapi banyak laporan dari wali murid bahwa guru-guru yang kurang mengerti dengan online class memilih jalan pintas yaitu dengan memberikan tugas-tugas bagi anak didiknya tanpa memberi penjelasan materi. Proses belajar antara murid dan guru tidak bisa digantikan secara total, pembelajaran daring merupakan salah satu metode yang bisa dijadikan untuk terjadinya proses pembelajaran, tetapi untuk penguatan karakter sendiri perlu adanya interaksi antara guru dan murid. Akan tetapi, dengan adanya aturan belajar di rumah , anak-anak diajarkan menjadi memiliki pola pikir yang kritis dan kreatif di dalam menghadapi segala situasi dan kondisi. Dipastikan akan terjadi suatu kesenjangan atau lompat-lompatan dan keguncangan jiwa akibat pandemi ini, tetapi dalam ilmu psikologi dijelaskan bahwa setiap manusia memiliki daya lenting dan kemampuan beradaptasi yang baik contohnya seperti bencana alam yang yang banyak merugikan masyarakat kenyataanya beberapa masyarakat tetap kuat dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Adanya daya lenting ini juga berpengaruh pada kita dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang dimana kita diharuskan untuk tetap kuat dan semangat lalu juga mencari peluang-peluang guna mengembangkan kreativitas dan pola pikir. Anak-anak pasti merasa bosan dan terganggu dengan adanya virus corona ini karena mereka dibatasi untuk melakukan aktivitas fisik. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh para orang tua yaitu tentunya selalu komunikasi dan terkoneksi dengan teman-teman atau orang lain di luar anggota keluarga dengan metode online, memberikan perhatian lebih kepada anggota keluarga. Dampak negatif adanya pancdemi ini terhadap perkembangan anak yaitu proses pembelajaran dan stimulasi menjadi terlambat (perkembangan Kogitif), komunikasi menjadi terhambat (Perkembangan bahasa), munculnya stress dan cemas (Perkembangan emosi), terhambatnya interkasi sosial (Perkembangan sosial) dan lunturnya budaya timur juga munculnya pemikiran yang negatif (Perkembangan Moral). Pengontrolan emosi pada orang tua saat pandemi sekarang harus benar-benar diatur, jika orang tua sudah lelah dengan semua aktivitasnya seperti bekerja, mengurus rumah dan belum lagi jika orang tua mengalami kondisi ketakutan. Dengan adanya hal tadi sangat berpengaruh pada stimulasi yang dimana apara anak tidak mendapatkannya, orang tua mencari solusi cepat yaitu dengan memberi gadget pada anak tanpa adanya ajaran gerak yang dilakukan orang tua. Perlunya tahapan-tahapan dalam berlangsungnya proses pembelajaran daring seperti menyusun strategi pembelajaran, menentukan teknologi yang digunakan apalagi sekarang kita berada pada fase revolusi 4.0 dalam pendidikan dapat pasti kita akan beririsan dengan teknologi dan sekarang di masa pandemi ini penggunaan teknologi lebih intens seperti penggunaan zoom meeting, google classroom maupun google meet ,mensosialisasi proses pembelajaran, memonitoring proses pembelajaran, dan diakhiri dengan refleksi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun