Mohon tunggu...
Vadlan Labulango
Vadlan Labulango Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Kalau sudah jadi orang jangan lupa orang-orang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisik-bisik Bantuan Sosial

16 Mei 2020   07:21 Diperbarui: 16 Mei 2020   07:38 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: BonekMlendez on Facebook

Sekarang, hampir di setiap mediainformasi menayangkan informasi terkait dengan Covid-19 atau Virus Corona. Virusyang menggegerkan warga Dunia ini sangat berbahaya, selain penularannya sangatcepat, virus ini juga mematikan dan belum ditemukannya faksin untuk virus ini. Muncul dari Kota Wuhan China kemudianmcenyebar ke seluruh Negara termasuk Negara Indonesia.

Berbagai cara dilakukan untuk mengehentikanpenyebaran virus ini, tapi sampai sekarang korban makin bertambah entah diDunia atau di Indonesia. Berita ter-update sekarang pada hari Jum'at 15 Mei 2020 terkonfirmasi sudah 16.496 orang yang positif Corona DiIndonesia.

Kebijakan yang di ambil oleh pemerintahIndonesia adalah Sosial Distancing atau Phsycal Distancing, dengan dirumah ajadan melakukan protokol kesehatan yang telah disosialisasikan oleh WHO. Sekarangjuga di beberapa daerah yang terdampak parah covid-19 ini telah melakukanPembatasan Wilayah Berskala Besar (PSBB), seperti Di Jakarta, Bandung dan Lainnya.

Jelas bahwa dengan adanya bencanapandemik ini, banyak yang dirugikan termasuk Ekonomi. Karena anjuran pemerintahtetap dirumah aja sehingga sekoah-sekolah, tokoh- tokoh atau segalasesuatu yang berbau keramaian diliburkan atau di tutup sementara untuk pencegahan penularan Covid 19 ini. Makaperputaran ekonomi di Negara kita melambat karena kurangnya daya belimasyarakat.

Hal ini merugikan masyarakat kelasbawah, udah disuruh diam dirumah, tak bisa bekerja, dan makin bingung kasihmakan keluarga. Untuk bertahan di situasi begini, masyarakat harus kuatkansandang pangannya. Makanya pemerintah berikan beberapa bantuan ke semuamasyarakat yang membutuhkan, untuk bertahan di tengah pandemik ini.

Adabeberapa jenis bantuan yang diberikan pemerintah termasuk Bantuan LangsungTunai (BLT) yang di ambil dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Dana Desa. Hal ini tertuangdalam Perarturan Mentri Desa PDTT Nomor6/2020, Prioritas dana desa tahun 2020 dialihkan menjadi untuk Desa TanggapCovid -19. Syarat penerima BLT ini intinya adalah Keluarga Miskin yang bukan termasuk penerima ProgramKeluarga Harapan (PKH).

Dengan bantuan yang diberikanpemerintah ini, alhamdulillah banyak masyarakat yang terbantu. Tapi ada jugayang merasa tidak terbantu atau di abaikan oleh pemerintah desa, Seperti halnyadi Desa Dalapuli Barat Kecamatan Pinogaluman Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Saya sempat mendengar bisikan-bisikan tetangga alias kelompok Ibu-ibu karlota mendiskusikan soal bantuan ini,ada yang sudah menerima, ada yang belum menerima dan tetap tenang dan ada yang belum menerima dan sedikit marah-marah. Yah, wajarlah di Desa begini yangnamanya keluarga miskin pasti banyak, sehingga banyak juga masyarakat yangmengharapkan.

Singkat cerita ternyata kesimpulannyaadalah kelambatan pemerintah desa dalam pemberian bantuan kepada yangmembutuhkan. Padahal nama-nama mereka itu sudah pernah diumumkan untukmendapatkan bantuan ini. Sesuai beredarnya informasi dari pemerintah pusatsampai pemerintah daerah bahwa BLT iniakan diberikan secara bertahap di awali dari bulan April, Mei sampai Juni, tapisampai hari ini tepatnya pertengahan bulan mei masih ada yang belum menerima.

Sayajuga mendengar dari perbincangan ibu-ibuitu bahwa mereka sudah menanyakan tentang nama-nama yang telah diumumkan danbelum menerima bantuan ini, tapi respon pemerintah kata mereka menjawab dengankata "masih dirahasiakan".

Betul atau tiidak apa yang ibu-ibukatakan, yang jelas itu adalah keresahan mereka di situasi pendemik ini. Sayatidak menyalahkan sepenuhnya ini ke pemerintah, begitupun saya tidak bilangkalau kelompok ibu-ibu itu benar. Tapi saya melihat ada hal yang terlewatkandalam menyikapi persoalan ini, walaupun ini hanya sebatas omongan para ibu-ibutapi ketika ini di biarkan akan lebih besar lagi masalah akan didapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun