Mohon tunggu...
Alan Tobari
Alan Tobari Mohon Tunggu... -

Saya Mahasiswa FKIP Unram

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Enakya Naik Pesawat 'Gratis'

9 April 2015   05:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14285332832109492280

[caption id="attachment_408824" align="aligncenter" width="300" caption="www.antaranews.com"][/caption]

Bagaimana tidak gratis, menyelundup ke roda pesawat ya gratis donk? Hehe... sepertiyang kita tahu baru-baru ini bahwa ada seorang yang ingin sekali bertemu dengan Jokowi. Dia bernama Mario Steven Ambarita, pria yang menyusup di roda pesawat Garuda Indonesia rute Pekan Baru – Jakarta. Keinginannya yang menggebu membuatnya mengambil cara pintas yang tidak wajar demi bertemu sang presiden. Tapi kenapa dia ingin bertemu dengan pak presiden? "Saya mau ke Jakarta untuk ketemu Pak Jokowi menyampaikan protes karena kecewa nggak diangkat jadi menteri.  Saya sudah belajar keras sehingga saya sudah pantas jadi Menkokesra. Karena dengan menjadi menteri saya bisa membantu banyak orang," tulis Mario.

Beruntungnya Mario ini selamat namun ditemukan dalam keadaan sekarat tangan membiru dan telinga keluar darah. Kata medis ini suatu keberuntungan yang langka, biasanya di ketinggian 38 ribu kaki oksigen menipis ditambah di ruang roda yang sangat dingin. Kalo mati gimana ya? Mungkin bakalan sia-sia tuh usahanya.

Mengapa sampai begitu ya? Apakah karena pemerintahan kini yang kurang memperhatikan rakyat? Ya memang dari kejadian sejauh ini pemerintahan kita memang sedang goncang gundah gulana alias tidak menentu. Seperti kebijakan kenaikan BBM yang lalu, sempat terjadi simpang siur. Kadang naiklah, kadang turunlah yang paling parah adalah saat kenaikan mendadak yang tidak diketahui oleh rakyatnya. Akibatnya harga-harga pokok naik, rakyat kebingungan terlebih rakyat kalangan bawah yang pekerjaanya tidak menentu. Bagaimana mereka mau memenuhi kebutuhan sehari-hari? Ditambah kurs dolar yang naik menjadi 13rb. Haduh-haduh mau dijual ya negara ini? Plus ditambah utang puluhan triliyun, pucing kepala ini? Hehe...

Dari kenekatan Mario ini juga sebagai bukti bahwa tidak mendukungnya kebijakan pemerintah terhadap rakyat. Padahal negara Indonesia berkedaulatan rakyat, pemerintahan dari oleh dan untuk rakyat. Tapi kenyataanya berbanding balik, seolah-olah pemimpin kita tidak mau tahu. Mungkin kita sering mendengar atau membaca kata khasnya “itu bukan urusan saya” atau “tanya ini saja tanya itu saja”. Maksudnya apa ya bilang seperti itu? Seolah-olah menolak menanggapi masalah yang dihadapi oleh rakyatnya. Memang setiap menteri sudah ditugasi masing-masing sesuai dengan bidangnya dan ranahnya. Tapi kata-kata ini loh yang mengundang kemarahan rakyat, bukan urusan saya itu seperti tidak mau tahu urusan rakyat tidak mau mendengar keluhan rakyat. Terus apa maksudnya pencitraan yang katanya masuk ke gorong-gorong? Pencitraan itu kah? Atau hanya sebagai pengalih perhatian?

Bahkan kita semua juga tahu, pak presiden menandatangi kepres atau sejenisnya. Tetapi lain di kenyataan. Ketika dilakukan kebijakan tersebut dan tidak mendukung rakyat sampai banyak yang berdemo. Pak presiden seolah-olah tidak tahu apa yang sedang terjadi. Jadi apa yang di baca pak presiden? Cuma judulnya aja terus tanda tangan tanpa mengetahui isinya? Haduh bagaimana nasib negara ini di masa depan?

Kasus yang baru-baru ini seperti yang dilakukan oleh Mario yang menyelundup ke pesawat itu juga salah satu penyebab bahwa rakyat masih butuh perhatian dan kebijakan yang mendukung rakyat. Atas tindakan Mario tersebut akan ditindak lanjut sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.

Kita berdoa saja semoga ada keajaiban terjadi sehingga rakyat di negeri ini tidak sengsara lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun