Pagi itu langit desamu dikepung murung..
Kata kata membatu.
Tumbang mengantarmu ke tepi sepiÂ
Tempat satria di makamkan
Kudengar kau sendirian..
Dengan lantang kau teriakkan
Melawan busuk  keinginan berkarat
Keinginan para penghianat  laknat
Gelisah di wajah hari kian menjadi
Kau yang malang tumbang
Di penghabisan kenangan itu kau menuju..
Noda merah di tanah berkisah
Menghembuskan pecahan gelisahÂ
Dan cahaya pendiangan itu padam
Di dadamu rasa sakit masih basah, terjahit di antara getir butir butir pasir dan basah tanah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!