Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tragedi (untuk Salim Kancil)

1 Oktober 2015   20:46 Diperbarui: 1 Oktober 2015   20:56 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pagi itu langit desamu dikepung murung..
Kata kata membatu.
Tumbang mengantarmu ke tepi sepi 
Tempat satria di makamkan

Kudengar kau sendirian..
Dengan lantang kau teriakkan
Melawan busuk  keinginan berkarat
Keinginan para penghianat  laknat

Gelisah di wajah hari kian menjadi
Kau yang malang tumbang
Di penghabisan kenangan itu kau menuju..
Noda merah di tanah berkisah

Menghembuskan pecahan gelisah 
Dan cahaya pendiangan itu padam
Di dadamu rasa sakit masih basah, terjahit di antara getir butir butir pasir dan basah tanah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun