Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak ditepi Senja

21 November 2012   12:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Diujung hari, aku dan dirimu, disuatu senja memandangi burat matahari..

Kau mematung tenggelamkan diri dalam kebisuan, wajahmu sepi, suaramu disamun sunyi


" Bukankah mimpi kita masih ada disini ? " kataku

Kau hanya diam wajahmu menadah langit menyelami angkasa..

Hanya ada hening dibalik matamu yang bening

Tak ada hangat matahari..


Sungguh aku tak ingin melihat mendung dilangit matamu..

Maka kubiarkan kau tumpahkan semua kata katamu dalam lembar lembar tisu

Mungkin kau ingin menutup catatan ini dan membiarkannya menjadi kenangan.


Barangkali waktu tak lagi mencatat berapa ribu kali kutatap jingga senja dalam sepinya jiwa..

Menyusuri jejak jejakmu, sendiri hanya aku dan diriku..

Pada jejak jejak itu ada warna abu abu : kau dan aku, mimpiku dan mimpimu, mimpi yang berseteru..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun