"Revolusi Mental" istilah Jokowi sudah merupakan lagu lama, Bermacam-macam definisi tertuang didalam istilah tersebut. Tidak sedikit yang menentang dan memandang sebelah mata program ini dan kemudian dengan cepat menyeletuk, "ah.. indonesia ndak mungkin bisa di ubah.."
Dilahirkan di Indonesia bukanlah kemauan anda dan saya, benar? tapi mengubah Indonesia itu kemauan saya, bagaimana dengan anda?
Indonesia dikenal sebagai negara Tempe, Tempe lazim dikonsumsi oleh masyarakat kalangan rendah, menengah, hingga atas. namun amat disayangkan makanan turun ke mental. Terlahir sebagai rakyat yang bermental tempe bukanlah mudah. Mematahkan mental itu memerlukan usaha dari dalam diri dan tentunya mengubah keseluruhan negara ini tidaklah mungkin.
mengapa saya menyebut Indonesia bermental tempe?
1. Saya menghentikan motor tepat sebelum garis putih zebra cross karena lampu merah. (berusaha menjadi orang benar); namun sekeliling saya menerobos lampu dan berhenti melewati garis zebra cross. bahkan belasan kali motor saya di klakson karena kendaraan dibelakang saya ingin menerobos. Sulit sekali menjadi benar di Indonesia.
(saya belum membahas puluhan jenis pelanggaran lalu lintas lainnya yang tidak kalah bermental tempe)
2. "Tip". Mau puter di jalan besar, kasih tip. Parkir minimarket sebentar, kasih tip. Tanya jalan? baik sekali ingin mengantarkan, tapi "uang rokok". Melanggar lalu lintas? bisa tanpa surat tilang. Bertamasya di Kawasan wisata di Indonesia? sebutkan nominal uang tak terduga yang berhasil kamu keluarkan.
3. Fakir miskin, anak telantar dikuasai negara? seribu duaribu membuat para anak telantar berbahagia dan menjamur di kota besar. Tapi masih saya banyak yang memberi mereka.
4. Hukum Tajam kebawah tumpul keatas! ya.. Istilah pasaran yang memang kenyataan, tapi mau bagaimana, itulah Indonesia
5. Â Pernah menaiki Kereta Api? di Singapura "yang Keluar dulu, baru yang masuk"; Di Indonesia kok beda ya.
6. Melihat Industri perfilman Indonesia, Sinetron remaja, dan Pemaparan Berita penting di media yang sedikit banyak bertele-tele dan mengutamakan "kelebaian"; Mengapa berbeda dengan apa yang saya temukan di media luar negeri?