Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Vita dan Bara

1 September 2019   09:20 Diperbarui: 1 September 2019   18:32 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bara api. (sumber: pexels.com/@minan1398)

Di waktu yang lain Vita mengalir lepas di sebuah lorong besar. Dia begitu senang mengalir dan melucur cepat di lorong itu. Tapi ternyata lorong luncuran itu disebut manusia sebagai selang.

Waktu itu dia juga menyakiti bara dengan begitu hebat. Manusia-manusia itu menyemburkannya lewat luncuran itu ke lahan di mana bara sedang berpesta. Bara sedang berpesta di lahan beralang-alang dan berpohon yang disebut manusia lahan gambut.

Bara begitu senang. Dia berpesta dan pesta itu sangat riuh. Pesta itu seperti pertemuan ksatria-ksatria yang sedang merayakan kemenangan setelah perang. Tidak jelas apa yang diucapkan oleh bara, tapi yang jelas bara sedang senang.

Kehadiran Vita justru membubarkan pesta bara. "Lari-lari, ayo cepat lari. Manusia-manusia itu mulai menyemprot kita dengan air. Mari kita pindahkan pesta ini ke tempat lain," ujar bara.

Kilauan barapun mulai meraup-raup. Bara juga bersahabat sangat baik dengan angin. Vita sangat iri dehgan angin. Angin bisa langsung menyentuh bara dan tiupan angin justru membuat bara semakin berkilauan. Raupan bara akan semakin luas dengan bantuan Angin.

Vita tidak suka diterpa oleh angin. Terpaan angin akan membuat Vita bergetar dan membuat permukaan Vita seperti kusut. Tapi Vita senang sekali melihat angin meniup kencang dan membuat Bara tampak semakin gagah.

Vita sering mengeluh kepada Sang Khalik. Tapi Sang Khalik hanya tertawa saja dan tidak menggubris keluhan Vita. 

"Setiap zat ada fungsinya bagi manusia. Kalian adalah zat-zat yang aku siapkan untuk mereka. Jalankan saja tugasmu dengan baik Vita," tutur Sang Khalik.

"Jika boleh, bisakah Engkau membiarkan aku menyatuh dengan Bara?" tanya Vita pada Sang Khalik suatu hari.

Sang Khalik dengan cepat berkata, " Jika aku satukan kamu dengan dia maka kamu akan menjadi bara juga. Lalu siapa yang akan menjadi air? Api dan air adalah dua zat yang harus ada di dunia. Ada untuk kelanjutan hidup manusia. Kamu sama pentingnya dengan bara di dunia ini."

Sejak saat itu Vita tidak pernah protes lagi. Vita juga menjadi sadar, jika dia menyatu atau menjadi Bara maka kesempatannya melihat kegagahan Bara akan hilang. Dia juga tidak akan bisa merasakan kegelian yang menyenangkan lagi di atas panci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun