Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perceraian Itu Sesuatu yang Biasa

30 Juni 2019   23:09 Diperbarui: 30 Juni 2019   23:40 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak juga yang diakhiri dengan perceraian secara baik-baik atau ditinggalkan pasangannya tanpa status yang jelas. Sebaliknya, ada yang menikah karena tidak sanggup menghadapi pertanyaan orang lain dan juga keinginan orangtua untuk memiliki cucu. Lalu apakah perkawinan seperti ini tidak akan menumbuhkan afeksi dan tidak bisa langgeng? Jawabannya tidak juga karena ada pula teman-teman saya yang mulai mencintai dan semakin mencintai pasangannya setelah menjalin perkawinan setelah beberapa tahun kemudian.

Kasus kedua adalah pernikahan yang diakhiri dengan perceraian dan selanjutnya masing-masing memilih untuk memiliki perkawinan baru. Saya tidak mau membahas yang tidak berhasil.

Dalam pengalaman interaksi saya dengan teman-teman saya, banyak yang terbukti berhasil membina kehidupan rumah tangga lebih baik pada perkawinan berikutnya. Kegagalan dalam pernikahan pertama justru menjadi pelajaran untuk membina kehidupan rumah tangga yang lebih baik pada pernikahan lanjutan. 

Lalu apakah perceraian dan perkawinan harus dianggap sebagai sesuatu yang serius dan perlu dijadikan bahan gunjingan? Bagi saya, perkawinan dan perceraian sebenarnya menjadi urusan dari kedua belah pihak yang terkait.

Namun karena hakikat sebagian besar manusia memang sangat ingin tahu dan (maaf) kadang-kadang memang suka mengurusi urusan orang lain, maka persoalan ini menjadi bahan yang sangat seru jika dijadikan pergunjingan, apalagi jika dijadikan berita jika menyangkut figur publik, termasuk para artis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun