Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Dari Tek Kotek Sampai Dekat di Hati

2 Mei 2019   07:32 Diperbarui: 18 Mei 2019   14:30 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto Bersama Setelah Acara Ramah Tamah

 

"Baby shark doo doo doo doo doo doo

Baby shark doo doo doo doo doo doo

Mommy shark doo doo doo doo doo doo"

Ada yang tahu lagu ini? Iya, ini adalah lagu anak berjudul Baby Shark. Bagi yang belum tahu bisa coba cari di kanal Youtube. Lagu-lagu anak seperti ini memiliki kata-kata yang sederhana. 

Alunan nada rancak dan animasi menarik pada video-lagu sangat memikat hati anak-anak. Ketika mereka sudah terpikat, peniruan lantunan akan dilakukan anak-anak. Inilah yang kemudian membuat mereka belajar bahasa dengan sangat cepat. 

Besar sekali keinginan saya agar pemelajar di kelas bahasa saya juga bisa belajar dengan menggunakan lagu. Namun, tidak mudah untuk membujuk mereka untuk bernyanyi. Soalnya, yang dinyanyikan bukan lagu "Baby Shark". 

Pemelajar di kelas saya adalah mahasiswa asing yang sedang belajar Bahasa Indonesia. Pemelajar ini ada di kelas yang sering disebut program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). 

Saya pernah berusaha keras membujuk pemelajar di kelas saya untuk mau menyanyikan lagu Anak Ayam. Ada yang ingat bagaimana melantunkan lagu ini? Begini loh dua baris lirik pembukanya,

"Tek kotek kotek kotek,  anak ayam turun berkotek.

Tek kotek kotek kotek, anak ayam turun berkotek."

Masih ada yang hafal? Silahkan dilanjutkan berdendang jika masih ingat.  Setelah itu silahkan lanjutkan membaca cerita saya ya!

Pemelajar BIPA yang saya ampu adalah mahasiswa semester pertama di Jurusan Bahasa Indonesia. Kampusnya ada di Tiongkok. Namanya Universitas Bahasa Asing Zhejiang Yuexiu (浙江越秀外国语学院).  Supaya mudah untuk diingat, selanjutnya nama universitas ini akan saya sebut Yuexiu (越秀). 

Yuexiu dalam bahasa mandarin memiliki makna "(orang yang ) sangat gagah atau cantik". Jika digunakan sebagai kata sifat untuk nama universitas maka maknanya adalah "sangat elegan". 

Sampai dengan tahun 2019, Yuexiu merupakan satu-satunya universitas di propinsi Zhejiang, Tiongkok yang memiliki jurusan Bahasa Indonesia. Posisi Yuexiu sendiri ada di Kota Shaoxing. Selain Yuexiu, di daratan Tiongkok ada 15 universitas lain yang juga membuka jurusan S-1 Bahasa Indonesia.

Mahasiswa BIPA di Yuexiu belajar Bahasa Indonesia dari nol. Mahasiswa ini tidak memiliki pengetahuan dasar sama sekali mengenai Bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, pelajaran yang mendapatkan prioritas pada semester pertama adalah mata kuliah Pengucapan. 

Mahasiswa diajarkan mulai dari membaca abjad, mengeja suku kata, mengucapkan kata, sampai dengan terampil membaca kalimat. Tentu saja kalimatnya yang  singkat dan sederhana. 

Pembelajaran mata kuliah ini didampingi oleh penutur jati Bahasa Indonesia, dan mata kuliah lain didampingi oleh dosen-dosen asal Tiongkok yang memiliki latar belakang pendidikan Bahasa Indonesia. Selain belajar dalam pertemuan kelas sebanyak dua SKS, mahasiswa juga diwajibkan untuk berlatih mandiri. 

Latihan mandiri juga didampingi oleh dosen-dosen di jurusan Bahasa Indonesia, secara bergantian. Latihan berlangsung selama 45 menit, setiap pagi dan malam, dari Senin sampai dengan Jumat. Bisa dibayangkan betapa beratnya sistem dan mekanisme belajar mahasiswa-mahasiswa ini.

Selain mengulang ucap, berlatih mengoreksi ucapan secara berpasangan, dan melakukan permainan, saya merasa perlu memberikan sedikit hiburan bagi mahasiswa tersebut. Bisa dibayangkan kalau berlatih ucapan selama 90 menit tanpa berhenti dan tidak ada hiburan. 

Pada awalnya saya membawa beberapa lagu-lagu anak untuk diputar di kelas. Mahasiswa merasa senang bisa memiliki waktu untuk mereggangkan ronggah tenggorokan sebelum latihan lagi dengan mendengarkan lagu dan menonton video clips. Setelah beberapa kali mendengarkan lagu-lagu diputar di dalam kelas, saya mencoba mengajak mereka untuk bernyanyi. 

Pada awalnya mereka sempat menolak, namun tentu saja banyak jalan menuju Roma. Saya tidak ingat persis bagaimana prosesnya. Sepertinya ada beberapa mahasiswa yang bersedia untuk mencoba bernyanyi bersama saya. Ketika mereka salah nada atau ujaran, saya memperbaiki dan kami mengulang-ulang sampai benar. Seperti larut saja, mahasiswa yang lain pun kemudian ikutan juga berdendang.

Suatu hari, saya berhasil mengatur pertemuan ramah tamah antara mahasiswa BIPA dengan mahasiswa Indonesia. Mahasiswa Indonesia kebetulan sedang mengikuti program pertukaran pelajar di Yuexiu. Selain asik berkenalan dan mengikuti dinamika permainan yang saya atur, tiba-tiba ada yang menyeletuk bagaimana kalau kita sama-sama bernyanyi "Tek Kotek". 

Wow...bagi saya itu suatu kejutan dan saya pun langsung dengan cepat memutar video lagu tersebut. Mahasiswa BIPA dan mahasiswa Indonesia yang kebetulan juga cukup ramai, ada lima orang, tampak begitu menikmati keakraban dan bernyanyi bersama-sama mahasiswa Tiongkok.

Berfoto Bersama Setelah Acara Ramah Tamah
Berfoto Bersama Setelah Acara Ramah Tamah
Rupanya pengalaman berlatih menyanyi berlanjut dengan prestasi pada semester yang sama. Sekitar dua bulan setelah acara keakraban, hampir akhir semester pertama, ada kegiatan festival budaya antar-bangsa di Yuexiu. 

Dalam festival tersebut ada kontes pertunjukan budaya. Tiga mahasiswa saya memberanikan diri untuk ikut lomba menyanyi dalam festival tersebut. Bukan lagi menyanyikan lagu Anak Ayam, tapi lagunya RAN loh, Dekat Di Hati. Wui ... canggih bukan.  Hasilnya mereka dapat juara sebagai grup terfavorit.

Lagu memang memiliki kekuatan yang luar biasa sebagai media pembelajaran bahasa. Wui ... jadi pengen menyanyi medle sekarang, doo doo doo, tek kotek, disambung dengan Dekat di Hati. Siap-siap pasang microfon dulu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun