Mohon tunggu...
Alam sahrawan Wanggabus
Alam sahrawan Wanggabus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa umm

Lahir di papua barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Merchandise Membantu Keuangan Film?

23 Januari 2022   13:39 Diperbarui: 23 Januari 2022   13:42 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat sebuah film menjadi populer di kalangan penonton, maka film tersebut akan disebut sebagai pop culture. Untuk memanfaatkan pop culture tersebut sebagai ladang bisnis maka dibuatkanlah merchandise. Lalu apa itu Merchandise ?

Menurut wikipedia merchandise adalah praktik apa pun yang berkontribusi pada penjualan produk ke konsumen.

Lalu bagaimana hal ini bekerja ? Produser atau studio film akan memberikan lisensi kepada perusahaaan yang ingin menjual produk film tersebut dan juga untuk mempromosikannya.

Perusahaan tersebut memiliki hak untuk mendapatkan royalti di awal sebesar lima sampai sepuluh persen dari pendapatan kotor produk tersebut.

perusahaan produksi atau studio menerima persentase dari pendapatan penjualan untuk mainan, pakaian, buku, dan barang dagangan lainnya yang bermerek untuk film tersebut. Contohnya seperti marvel cinematic universe yang menjual mainan, video games, dan buku komik. Selain itu ada juga disney princess. Yang mana film-film tersebut sudah dibuat dua dekade yang lalu, tetapi karena kepopuleran film-film tersebut mainan, boneka, kostume dari disney princess masih  banyak dijual.

Hal ini tentu saja akan berhasil dan menguntungkan selama sebuah film itu populer. 

Maka dari itu banyak perusahaan pembuat film yang menciptakan franchise dan juga sering me reboot atau me remake sebuah film yang sudah diketahui oleh banyak orang.

Tentu saja untuk sebuah film mendapat uang yang banyak, film tersebut harus populer terlebih dahulu dan ada banyak faktor yang membuat film itu populer atau tidak. Karena dengan film yang populer akan menghasilkan relevansi agar bisa diubah menjadi bisnis.

(Oleh Alam Sahrawan Wanggabus Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun