Mohon tunggu...
Alam Ahmad
Alam Ahmad Mohon Tunggu... Freelancer - Sarjana Humaniora yang berprofesi sebagai pustakawan sekaligus Barista.

Sastra dan perjalanan; Seorang penelisik takdir Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budaya Tanam Paksa yang harus dibudidayakan di Kota Bandung

19 April 2019   07:45 Diperbarui: 19 April 2019   08:04 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berangkat dari permasalahan tersebut beberapa mahasiswa jurusan Sastra Inggris UIN Bandung yang tergabung dalam komunitas Sanyawana akhirnya merumuskan sebuah siasat, yaitu tanam paksa. Tepiskan dahulu pemikiran tentang praktik tanam paksa zaman dahulu kala yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Tanam paksa kali ini adalah sebuah kegiatan penanaman pohon bersama yang ditujukan untuk para millennial kota Bandung dan Gunung Manglayang yang menjadi salah satu "benteng" dari bencana banjir Kota Bandung lah targetnya.

Dokpri
Dokpri
Ada dua hal yang kami tanam, yaitu kopi sebagai komoditas yang sangat digandrungi di pasaran saat ini dan satunya yaitu sepaket kesadaran kepada para millennial untuk menanam pohon. Dengan menanam kopi, harapan kami sebagai penyelenggara kegiatan tersebut supaya para petani kopi bisa terbantu dalam segi perekonomiannya dan agar para millennial bisa mengilhami dan merasakan bagaimana pedihnya praktik tanam paksa masa lampau. Di sisi lain tentu tujuan utamanya adalah untuk menjadikan pohon sebagai drynase alami dan penopang ruas tanah supaya tidak terjadi longsor.

Mang Syarif sedang memberikan materi berupa ilmu tantang pepohonan dan lingkungan
Mang Syarif sedang memberikan materi berupa ilmu tantang pepohonan dan lingkungan

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Di bantu oleh kawan dari gerai djeladjah adventure kami berhasil membuat konsepan acara yang dibungkus dengan camping ceria yang seru pada tanggal 26 Februari 2019 kemarin. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta. Tak hanya itu, peserta pun banyak mendapatkan ilmu tentang pepohonan dan ekosistem lingkungan dari Mang Syarif selaku aktivis lingkungan Gunung Maglayang dan salah satu anggota Gerai Buruan Manglayang---pemasok bibit-bibit kopi unggulan gratis siap tanam.

Antusiasme bapak Lili Awaludin selaku ketua jurusan Sastra Inggris UIN Bandung dalam menanam bibit kopi
Antusiasme bapak Lili Awaludin selaku ketua jurusan Sastra Inggris UIN Bandung dalam menanam bibit kopi

Acara itu dihadiri oleh puluhan mahasiswa bahkan ketua jurusan Sastra Inggris UIN Bandung pun ikut menghangatkan acara tersebut. Proses penanaman bibit kopi sendiri dilakukan dengan bimbingan Mang Mul selaku petani kopi setempat. Disambut matahari terbit dan samudra awan, prosesi penanaman kopi pun berlangsung syahdu. "Akhirnya setelah selama ini aku hidup di bumi, hidupku setidaknya pernah bermanfaat untuk lingkungan." Celetuk seorang peserta acara tersebut.

Pasca Acara Tanam Paksa  

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
Sebetulnya banyak sekali komunitas-komunitas peduli lingkungan hidup yang gencar melaksanakan acara penanaman pohon semacam ini. Namun permasalahannya adalah siapa yang akan merawat pohon-pohon yang telah kita tanam? Justru yang sulit bukanlah menanam, namun merawatnya. Jika pelaksanaan penanaman pohon dilakukan pada musim hujan, itu tidak akan menjadi masalah besar karena bibit-bibit pohon yang telah kita taman akan mendapatkan pasokan air dari hujan. Berbeda situasi jika acara semacam ini dilakukan pada musim kemarau. Tentu akan berbeda cerita.

Mang Mul selaku guru tani setempat
Mang Mul selaku guru tani setempat

Akhirnya kawan-kawan dari komunitas Sanyawana yang bekerja sama dengan komunitas Sadawana mengadakan kegiatan sekolah tani yang dibimbing langsung oleh Mang Mul, guru tani di Gunung Manglayang setiap satu minggu sekali. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjenguk bibit-bibit pohon yang telah kami tanam dan bahkan memperluas area penanaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun