Mohon tunggu...
Alam TukhotMakabe
Alam TukhotMakabe Mohon Tunggu... Mahasiswa - BIARAWAN

Biarawan dari Ordo Kapusin. Saat ini sedang menjalani program S2 Filsafat di Fakultas Filsafat UNIKA Medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Katolik: Tidak Beleh Makan Daging Selama Masa Puasa

5 Maret 2023   06:45 Diperbarui: 5 Maret 2023   06:48 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber poto: www.tegar.id)

Puasa yang dilakukan oleh umat  Katolik berbeda dari puasa dalam kebiasaan agama Islam. Berpuasa dalam tradisi Katolik lebih dipahami sebagai "mengurangi". Dalam agama Islam puasa berlangung salama 12 jam  (setengah hari). Perbedaan itu  dilatarbelakangi keyakinan yang berbeda tentang puasa sebagai sarana penghayatan iman.

Dalam Gereja Katolik, puasa  dan pantang dijadikan sebagai persiapan untuk menyambut misteri iman. Berpuasa adalah mengurangi volume dan intensitias kebiasaan yang dilakukan di luar masa prapaskah. Berpuasa tidak hanya dalam makanan tetapi juga  hobi, kesenangan, dll. Sedangkan berpantang dipahami sebagai larangan untuk tidak melakukan atau mengkonsumsi sama sekali.

Pada hari Rabu dan Jumat, umat Katolik berpantang makan daging. Mengapa? Larangan ini tidak disadarkan  karena harga daging yang relatif mahal. Motifasi di balik larangan itu adalah semangat pertobatan dan pengekangan diri. Dalam tradisi banyak kebudayaan, pesta selalu diidentikan dengan daging. Artinya pesta menjadi kurang lengkap jika di dalamnya tidak dihidangkan daging. Dimanapun pesta dilaksanakan di sana pasti ditemukan daging. Daging menggambarkan suka cita, pesta, dan kemeriahan. Semangat itu tentu berlawanan dengan semangat yang hendak ditimba selama masa pra paskah. Terlebih hari Rabu dan Jumat secara khusus umat Katolik hendak merenungkan misteri penderitaan Yesus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun