Mohon tunggu...
al afifkamqz
al afifkamqz Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar menulis

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa UNDIP Optimalkan Unit Cuci Tangan Terbengkalai

15 Agustus 2020   11:17 Diperbarui: 15 Agustus 2020   12:30 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karangsari (20/7) Mahasiswa UNDIP melalui Kuliah Kerja Nyata Pulang Kampung melaksanakan optimalisasi unit cuci tangan yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Desa Karangsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang yang dilaksanakan oleh Al Afifka Marifatul Qomari Zaman mahasiswa Ilmu Komunikasi 2015 Universitas Diponegoro. Pelaksanaan KKN edisi Pulang Kampung ini diprioritaskan dalam pemberdayaan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 salah satunya dengan penerapan protokol kesehatan.


Penerapan protokol kesehatan yang dilaksanakan secara nasional tidak hanya berlaku di kawasan perkotaan saja, salah satunya yang diterapkan oleh Pemerintah Desa Karangsari dalam mencegah dan mengurangi penyebaran Covid-19. Desa yang berjarak sekitar 50 Kilometer dari pusat Kabupaten Pemalang juga turut menerapkan protokol kesehatan berupa penyediaan unit cuci tangan yang ditempatkan di tempat strategis. Unit cuci tangan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau masyarakat sebagai upaya untuk mengajak masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sayangnya unit cuci tangan yang telah tersedia tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Satu komponen yang tidak tersedia pada unit cuci tangan tersebut ialah sabun cuci tangan.


Dengan tidak adanya sabun cuci tangan tersebut unit cuci tangan dibiarkan hingga berlumut karena jarang digunakan. Selain itu tidak tersedianya sabun cuci tangan disiasati oleh masyarakat dengan menyediakan produk sabun yang bukan peruntukkannya, seperti produk deterjen pakaian dalam bentuk cream dan cair. Tentunya produk sabun tersebut tidak direkomendasikan sebagai sarana untuk mencuci tangan. Melihat kondisi tersebut mahasiswa memutuskan untuk mengoptimalkan unit cuci tangan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.


Mahasiswa mengawali kegiatan ini dengan melakukan peninjauan kebiasaan masyarakat mencuci tangan setelah beraktivitas. Hasil peninjauan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kesadaran untuk mencuci tangan yang cukup, tetapi keterbatasan sabun cuci tangan menyebabkan masih ada masyarakat yang enggan untuk mencuci tangan seusai beraktivitas. Selanjutnya mahasiswa menyediakan sabun cuci tangan yang sesuai dan ditempatkan di sekitar RT 08 Desa Karangsari. Setelah sabun cuci tangan ditempatkan pada unit cuci tangan, mahasiswa kembali melakukan peninjauan terhadap kebiasaan masyarakat untuk mencuci tangan.

img20200723112012-5f3764ddd541df0e2b3880d2.jpg
img20200723112012-5f3764ddd541df0e2b3880d2.jpg
Penyediaan sabun cuci tangan yang sesuai pada unit cuci tangan menghasilkan suatu perubahan positif. Masyarakat yang sebelumnya enggan untuk mencuci tangan terkait tidak adanya sabun cuci tangan kini rajin untuk mencuci tangan selepas beraktivitas. Tidak hanya itu berkurangnya air dalam unit cuci tangan mengharuskan untuk terus diisi kembali dengan air menyebabkan unit cuci tangan yang sebelumnya berlumut menjadi bersih. Unit cuci tangan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan secara maksimal kini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Optimalisasi unit cuci tangan ini diharapkan dapat merubah kebiasaan masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan dalam rangka mencegah penularan Covid-19.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun