***
Kyai Adnan keadannya kian parah. Beliau tidur di pangkuan anak sulungnya, Gus Shabirin. Sedangkan putra pertamanya, Gus Abduh sedang berada di Jogjakarta. Kedua putra putra beliau memiliki perbedaan yang mencolok.
Gus Shabirin lebih menyumbangkan sumbangsihnya untuk pesantren karena sedari beliau lulus dari pesantren di Jawa sudah mulai membantu abahnya mengajar ilmu agama. Beda halnya dengan Gus Abduh yang memilih jalur formal dalam menempuh pendidikannya.Â
Kini ia sedang mengejar magisternya di Universitas Gajah Madha, sambil terus mengembangkan organisasinya.
Perbedaan usianya tidak terpaut jauh. Gus Abduh kini menginjak usia 24 tahun, selisih tiga tahun di atas Gus Shabirin. mungkin kesamaan antara keduanya adalah mereka piatu. Ya, ibunya telah tiada sepuluh tahun silam karena terjangkit penyakit leukimia.
 ***
" Bagaimana dengan bagianku." Suaranya agak meninggi, saat mempertanyakan hasil pembagian warisan.
" kakak tidak menjenguk abah waktu sakit, pemakaman-pun tidak sudi datang. sekarang malah nanya warisan."
" Jangan banyak omong. Bilang saja aku dapat berapa bagian." Ketus. Terdengar ngotot di telinga.
" kakak hanya dapat sawah bagian timur, selainnya masih kepunyaan pesantren."
Klekk...