Mohon tunggu...
Alaek Mukhyiddin
Alaek Mukhyiddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Aktivis Ahlusunnah Wal Jamaah

adalah penggagas Jam'iyah sastra di pondok pesantren Sidogiri, sekaligus menjadi ketua perdananya. saat ini menjabat sebagai pemimpin Redaksi Majalah Nasyith. ia juga aktif sebagai aktivis ahlusunah wal jamaah dan menjabat sebagai anggota tim fatwa Annajah Center Sidogiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Jin

15 September 2019   12:49 Diperbarui: 15 September 2019   12:53 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jin adalah makhluk tak kasat mata yang hidup di sekitar kita, hanya orang tertentu saja yang dapat melihatnya. Entah itu karena memang memiliki indra ke enam atau terlahir indigo. Sangat pas sekali bila penulis memahas sekelumit tentang anak jin. Melihat terbatasnya pengetahuan kita terhadap eksistensinya.

Sebagian riwayat menyebutkan bahwa jin sering menjelma sebagai ular, sedangkan makanannya berupa tulang belulang dan kotoran. Itu artinya jin juga memiliki rasa lapar sama seperti kebanyakan kita-manusia, hanya saja tidak sama jenis makanannya.

Cerita tentang jin banyak dimuat sejarah. Semisal jin yang mendengarkan nabi muhamad mengaji atau jinnya nabi sulaiman. Memang nabi sulaimanlah orang pertama kalinya yang memiliki pasukan jin, tak terkecuali jin ifrit (jin yang paling bengal), yang tentu saja itu karena karunia dari allah pada nabi sulaiman.

Jin sama seperti kita-manusia-memiliki beberapa nama, sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnu Abdil bar: " jin jika suka hidup bersama manusia dinamakan amir, bila menampakan diri pada anak kecil maka dinamakan arwah, apabila jahat dan suka mengganggu dinamakan setan dan jika lebih jahat maka dinamakan Ifrtit. Bertendensi pada pendapat ibnu bar tersebut mematahkan mitos yang berkembang di masyarakat, yang berkeyakinan bahwa yang meanmpakan diri poaada anak kecil adalah setan. Semua disebut setan. melihat keterbatasan pengetahuan mereka tentang jin.

Jin juga beraflisiasi dengan manusia. Itu artinya jin dapat menikah dengan manusia atau melahirkan anak dari rahim manusia. memang kedengarannya agak ganjal, namun entah Benar atau tidak, orang banci yang terlahir di dunia adalah anak jin, hal ini sebagaimana yang dipaparkan Imam al-Tharthawasy dalam kitabnya yang bertajuk tahrim al-fawahisy beliau berkata: bahwa Ibnu Abbas berkata: Banci adalah anak jin, allah dan rasullah melarang untuk menggauli istri ketika haid, maka jika ia melakukan jima maka jin akan mendahuluinya, lalu ia hamil dan melahirkan seorang banci".

Yah, menjima istri saat haid beresiko besar di samping membahayakan dalam bidang kesehatan juga dikhawatirkan anak hasil jima tersebut sudah bercampur dengan jin, sehingga bukan tidak mungkin anak yang terlahir menjadi banci, sebagagimana tendensi pada penuturan Ibnu abbas di atas. Sedangkan menurut imam tsa'labi dalam kitab fiqhu al-lughoh berkata: " anak yang lahir dari perkawinan antara manusia dengan jin dinamakan al-khins". Itu artinya, jin sebagai makhluk halus dapat menikah dengan manusia dan anak dari hasil perkawinannya dinamakan al-khins.

Ratu bilqis adalah salah satu dari sekian anak jin. Siapa sangka ratu negeri saba dan istri nabi sulaiman itu ternyata anak jin. Imam as-suyuti berkata: Abu Syaikh meriwayatkan di dalam kitab al-uzhamah dari Abu hurairah, bahwa rasulullah bersabda: " salah seorang dari orang tua ratu bilqis adalah jin". Ibnu al-A'la juga menyumbangkan pengetahuannya perihal ratu bilqis: " Bapaknya ratu bilqis menikah dengan seorang jin, namanya raihanah binti sakan". Wallahualam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun