Mohon tunggu...
Epri Fahmi Al-Aziz
Epri Fahmi Al-Aziz Mohon Tunggu... -

Aku berfikir Maka Aku Membaca. Aku Menulis Maka Aku Ada Jika Kata adalah Senjata Maka membaca adalah amunisinya!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kejayaan Masa Depan: Tercermin Melalui Interaksi Digital!

15 Februari 2017   14:00 Diperbarui: 15 Februari 2017   14:21 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Misalnya dalam hal penyediaan jasa telekomunikasi dan komunikasi, PT. Telkom Indonesia masih menguasai penuh pasar dalam negri. Melalui anak cabangnya, yaitu Telkomsel, masih merajai pasar dalam urusan provider. Bersaing dengan berbagai macam provider lain seperti Indosat, XL, Tri dll. Untuk penyedia jasa internetnyapun sama, Indihome masih bertengger diurutan pertama. Apalagi kemunculan teknologi baru seperti Fiber Optik (FO) yang memang pertama dan terbesar penggunaannya di inisiasi oleh PT. Telkom. Teknologi FO tersebut yang kemudian melahirkan teknologi 46 bagi pengguna seluler. Kepiawaian dalam membaca peluang dan terus melakukan berbagai macam inovasi jadi salah satu jurus ampuh untuk tetap eksis dalam kancah persaingan pasar digital di Indonesia.

Bersesuaian dengan visi Nawacita Pemerintah Indonesia yang dipunggawai oleh Presiden Jokowi, yang dengan jelas memiliki program unggulan untuk terus melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, dan fokus utama salah satunya membangun daerah Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T).  PT. Telkom yang juga merupakan salahsatu perusahaan BUMN dapat dipastikan inovasi yang akan dikembangkan sejalan dengan visi – misi Pemerintah. Maka dari itu, pembuatan satelit Telkom 3S merupakan langkah kongkrit untuk melakukan pemerataan akses telekomunikasi yang bisa menjangkau seluruh wilayah NKRI. Sebuah strategi yang cerdik, bahkan apik. 4 jempol patut diacungkan kepada mereka yang berkomitmen merawat Indonesia.

Cerminan Masa Depan?

Seperti yang kita ketahui bersama, Internet memang sebelumnya tidak sampai menyentuh keseluruhan wilayah Nusantara. Dari total jumlah pengguna internet saja bisa dilihat mayoritas pemakainya sebagi besar berada di pulau – pulau besar, seperti Jawa, Bali, Sumtra dll. Sokongan satelit yang telah dibangun diharapkan bisa menjalar sampai ke ujung – ujung wilayah Nusantara. Jika pemerataan itu terjadi, bukan sebuah kemustahilan industri digital akan terus bercokol dan memberikan tiang pondasi bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan satelit tidak lain juga merupakan sebuah upaya untuk menggenjot pertumbuhan industri – industri kreatif tersebut.

Pembangunan satelit 3S oleh Telkom yang akan menjadi andalan ini, setelah dapat memberikan pemerataan akses digital. Maka, selanjutnya mendorong para pelaku industri kreatif untuk terus berinovasi.  Satelit yang dmaksudkan untuk mendukung berkembangnya teknologi digital di Indonesia. Sehingga jangkauan pasar industri – industri kreatif bisa sampai ke pelosok – pelosok negri, dari ufuk barat hingga ufuk timur. Pengguna internet pastinya akan melonjak tajam, dan membawa kepada era digital yang semakin massif. Interaksi – interaksi digital juga tentunya akan semakin tumbuh, dampak ekonominya tidak perlu dipertanyakan lagi. Luar bisa pastinya!

Peranan para pelaku industri kreatif harus terus diupayakan semaksimal dan seoptimal mungkin. Ditambah lagi dengan fasilitas infrastruktur untuk mendongkraknya telah tesedia, ini peluang yang harus segera disambut. Perhatian pemerintah saat ini bisa dikatakan pula dicurahkan kepada pemain dan pengembang indutri kreatif.  Berbagai start upbelakangan ini terus bermunculan, dan segala kemudahan hingga bantuan sokongan dana akan juga dialirkan. Karena, dengan perkembangan dunia digitalisasi dengan pelaku industri  kreatif didalamnya digadang – gadang akan menjadi tiang penyangga ekonomi di Indonesia. Paradigma baru ini yang harus pula di suarakan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, Indonesia selalu mengandalkan pada sektor MIGAS dan Cukai sebagai pemasukan utama terhadap APBN. Kedua sektor ini yang sebelumnya terus digenjot ntuk tiang perekonomian, termasuk sampai hari ini. Namun, dengan berkembangnya para pelaku industri kreatif dan teknologi digital, serta pasar digital yang sudah harus mulai dikuasai oleh pelaku dalam negri, sedikit demi sedikit akan melepaskan dari ketergantungan terhadap sektor industri migas dan cukai. Sehingga industri kreatif dengan segala kemajuan inovasi digitalnya akan menjadi penglima baru.  Tidak percaya? Baiklah mari sedikit menengok industri digital asing yang menguasai pasar digital Indonesia.

Keutungan yang diperoleh industri kreatif dengan produk digitalnya, dalam hal ini pengembang luar, bisa menggondol pundi – pundi yang bisa menyaingi perekonomian satu negara. Pendapatan yang diperoleh, bisa lebih dari pendapatan satu negara dalam satu tahunnya. Itu semua didapat dari jari jemari lentik manusia Indonesia. Luar biasa, pasar yang memang memberikan nilai tambah bagi perekonomian negara asalnya. Silahkan cek sendiri, barangkali disangka saya mengada – ada, nanti disangkakan memberikan berita bohong. Hemm jadi berabe kan kalau sudah begitu, heehe.

Tak terasa kita sampai penghujung pembicaraan, guys, dengan adanya satelit baru tentunya akan berdampak pada perkembangan industri kreatif. Maaf tidak memberikan berbagai macam contoh industri kreatif Indonesia yang tidak kalah hebatnya jika disandingkan dengan mereka diluar sana. Bukannya tak mau, nanti yang ada kalian tidak mau usaha, harus disuapin terus menerus. Silahkan mencari tahu sendiri lebih dalam, disitu kalian akan tersadarkan dengan sendiri, percayalah.

 Jika informasi yang saya sampaikan tidak benar alias salah, harap dimalum, saya manusia biasa. Kebenaran hanya milik Tuhan dan Habib Rizik!. Yang jelas, dengan adanya satelit, harus diyakini, berbagai interaksi digital akan terus tumbuh dan berkembang. Jika dioptimalkan, maka kita semua akan menembus angkasa melampau zaman. Sehingga pancaran kehidupan yang lebih baik, keadilan, kesejahteraan akan semakin terlihat jelas dimasa depan. Mustahil? Tidak ada yang tidak mungkin, jika kita sendiri yang berkehendak, bukan tidak mungkin jika Indonesia menjadi “Kerajaan Digital”. Bukan kah seperti itu, wahai manusia Indonesia? Cinta ini sepenuhnya untuk kalian, Sabang – Merauke.

*Penulis adalah Epri Fahmi Al-Aziz

Jika ingin bersilaturahmi, bisa kunjungi FB: Efri Fahmi Aziz, Twitter @Cirebon_Nemen, IG: @fokuscirebon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun