Pemerintah menargetkan peningkatan posisi daya saing Indonesia pada Global Competitiveness Report dari urutan ke-41 menjadi urutan ke-39 dunia dengan terus melakukan inovasi dan menyiapkan implementasi Industri 4.0.
Apa itu industry 4.0?
Revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Hal inilah yang disampaikan oleh Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman of the World Economic Forum dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution.
Sejarah revolusi industri dimulai dari Revolusi industri 1.0 yang ditandai dengan ditemukannya mesin uap di abad 18 y
Setiap revolusi industri mampu menghasilkan lompatan ekonomi yang cukup tinggi karena proses yang lebih efisien dan efektif. Hal inilah yang di gadang-gadang juga dengan lahirnya industri 4.0. Di Indonesia beberapa perusahaan sudah menerapkan industri 4.0 ini walaupun belum secara keseluruhan. Pemerintah Indonesia juga telah gencar mempersiapkan tenaga kerja yang lebih terampil untuk menyambut era industri 4.0, tak tanggung-tanggung meteri perindustrian menargetkan 1000.000 orang tenaga kerja terampil pada 2019. Tidak hanya itu pemerintah juga memanfaatkan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing industri kecil dan menengah sehingga mampu menembus pasar ekspor melalui program e-smart IKM.
Industri 4.0 ini juga akan membuka peluang-peluang pasar baru bagi UKM penyedia teknologi seperti sensor, robotik, 3D printing atau teknologi komunikasi antar mesin. Tidak menampik juga ecommerce yang menjual peralatan teknik dan industri dengan model bisnis B2B akan menjadi bisnis yang seksi.
Sumber : 1