Mohon tunggu...
Ika Maria- (Pariyem)
Ika Maria- (Pariyem) Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Melesat dari kenyamanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"tepa slira" in everywhere

10 Oktober 2010   08:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:33 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

pagi tadi datang untuk tes masuk kerja tahap dua. diterima atau tidak itu urusan belakang yang penting mencoba sebisa mungkin. saat perkenalan tentang paguyuban alumni yang pernah bekerja di pt tersebut, ketua paguyuban itu berkata "inget tepa slira ya eh seperti pelajaran pkn aja". meskipun putri keturunan jawa yang lahir dan besar di pulau sumatera. kata-kata "tepa slira"tidak asing lagi. sepanjang tahun setelah lulus smp dan sma jarang sekali mendengar kata "tepa slira".

saat smp, ingat sekali bahwa "kita harus menghargai karya orang lain." menjadi contoh penerapan sila  ke empat.   sejelek apapun itu, sebenarnya jelek itu subjektif tergantung kita yang menilai. apa yang ada pada diri kita masing-masing sudah ditakar sedemikian rupa oleh sang Pencipta hidup. itu semua anugerah. kita pintar, kaya, sukses, bukan milkik diri kita. jika sang Pencipta tidak menghendaki itu terjadi pada diri kita, pintar, kaya, sukses, tidak akan ada di dunia ini.

beberapa saat yang lalu, teman saya berkata " kamu gak takut ka, ketemu dosen itu kan galak?". saya hanya menjawab, "kenapa kita harus takut, wong kita itu sama-sama makan nasi kok". kemudian 5 menit sebelum saya dan dimas mengikuti tes tahap kedua. tiba-tiba dimas sms, "ka, aku jadi pesimis mereka keren-keren kabeh". "uwes cuek aja, biarin mereka keren toh sama aja manusia kayak kita" jawabku.

setelah bertemu dengan lapak kompasiana, busyet. tulisannya keren-keren. kenapa keren ? karena mereka bisa lakukan itu. cara mereka menyampaikan pesan moral, dkk dalam bentuk fiksi, puisi, reportase dkk indah sekali. "menulis adalah karya -karya yang tersembunyi dalam panggung fana yang mampu menjadi nyata ( kata-kalimat)  dan menjadi berkat bagi sesama manusia".

sebelum membaca dan menulis serta  melakukan aktivitas apapun yang akan dilakukan sematkan dalam nadimu "tepa slira". semoga "tepa slira" tidak terhanyut hilang bersama banjir bandang di wasior kemarin. ayo , mulai menghargai karya sesama mu, agar hidup tetap asri dipandang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun