Mohon tunggu...
Ika Maria- (Pariyem)
Ika Maria- (Pariyem) Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Melesat dari kenyamanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karena Sayang

21 Januari 2010   02:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Niat berlibur, menjenguk sang kepala keluarga kecil ku. Hanya ada waktu sehari dua malam saja bertemu sedikit sekali untuk berbincang apa yang ingin ku canangkan kelak lulus kuliah. Satu peratu hilang kemudian jatuh dari ujung kepala. Putih dan hampir semua.

Pagi memang susah menyingkirkan selimut malam. Berpikir masih malam saja. Nyenyak nya masa tidur ku. Setelah lelah kepala dari Kotabumi hingga Negara ratu telanjang kepala.  Kaget dan sudah suntuk pejamkan mata. Ketika menuju singgasana wanita. Sudah tersaji nikmat di meja makan, tinggal ambil lalu kenyang. Ingin menangis karena malu.

Esok pun tiba waktunya pulang karena hari itu juga kembali ke Yojo. Mungkin istirahat siang ku masih belum puas. Hingga pagi datang aku terlelap saja. Ah, aku harus cepat-cepat. Mandi sana, nanti ketinggalan angkot, tegur sang ayah pelan. Api sudah kelam tanda kegiatan memasak usai. Upz..... lagi dan lagi.  Mengapa sich selalau kalah dengan ya (gerutu dalam hati).

Krek................sarapan dulu sana biar enak perutnya. Oh...........ayah ku. Betapa sayangnya dirimu. Selingkar omellete tertata rapi di gumukan putihnya sayangnya pada ku. Hebat. Jarang-jarang ada seperti itu. Dasar gadis pemalas. Beruntungnya aku memiliki mu. Matur suwun Ayah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun