Mohon tunggu...
Ika Maria- (Pariyem)
Ika Maria- (Pariyem) Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Melesat dari kenyamanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Kehilangan

9 Agustus 2010   13:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam memang bukan milik siapa-siapa. gelap ataupun terang. malam tetaplah kepunyaannya sendiri. tanpa rasa untuk bekelahi dengan rasa rindu. luruskan kaki yang semakin lelah menjajaki aspal bisu. siapa yang tak senang bisa hidup menikmati manisnya dunia jagad ini. melamunkan khayalan-khayalan palsu terus-menerus.

"sudah tidurkah?", lirihan rindu ketika malam mencekik bersama dingin yang berkompromi membuat dunia semakin menjahat dan terhujani oleh sepi. mata yang merana melotot berdiam. pandangi ketidaknyatan sosok rasa. malam segera pergi dan berganti jubah dengan fajar. dingin tetap menjadi raja.

ketika  setengah siang mulai merambah.  sekedar jawaban tanpa rasa. "apa?", sepertinya benar-benar dingin dan mati. wujud dua tahun lalu sekedar lukisan, mungkin 20 menit saling tatap tanpa kenal nama dan karaktermu. seminggu lalu berjanji untuk datang. saat semua hadir tinggal seucap kata " dingin". benar-benar namamu adalah "dingin". canda tawa bulan-bulan lalu telah usai. mendadak kalut dan diam.

astaga. aku terlelap dalam mimpi dalam dunia.

------

hidup masih milikku.

nadiku tetap bernyawa.

meskipun "dingin"

tetap hangat nadiku bersama darahku.

semua boleh usai, namun hidup tak boleh terhilang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun