Mohon tunggu...
Muhamad Agung Noerwahid
Muhamad Agung Noerwahid Mohon Tunggu... CEO at Solit.id -

#akuagung "Biarkan Jemari menari mengikuti irama hati" ------------------ Solit.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dewi

7 Desember 2017   17:08 Diperbarui: 7 Desember 2017   17:10 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : i.pinimg.com

"Apa itu kamu Dani? Aku bisa merasakan kehadiranmu... Tolong aku... Walau aku tahu kamu itu tidak nyata dan hanya sebuah imajinasi yang menemaniku dalam ruang gelap ini..."-- Terdengar kembali suara wanita dari dalam penjara pohon itu. 

Suara itu mengembalikanku pada tujuan utama, yaitu menolong wanita ini. Berlari dengan sangat kencang bagaikan seorang manusia yang memiliki ketakutan terhadap binatang buas dan memposisikan dirinya sedang dikejar oleh binatang itu. Tanpa disangka, memang didalam penjara pohon ada seorang wanita yang sudah sangat tidak terurus. Rambut panjang acak-acakan beserta pakaiannya yang sudah sangat kotor dan penuh sobekan-sobekan.

"Hei, apa itu kamu? Wanita yang selalu hadir dalam bentuk suara di malam hari?"-- Tanyaku pada wanita itu

"Dani? Apa itu kamu? Tidak mungkin... Tidak mungkin... Kamu hanya imajinasiku saja...."-- Jawab Wanita itu dengan nada terbata-bata

"Ia, aku Dani... Orang yang selalu kamu panggil... Aku bukan imajinasimu... Aku nyata... Dan kenapa kamu bisa tahu namaku? Dan bagaimana caramu berkomunikasi denganku?"-- Ujarku sembari berusaha membuka gembok besi yang mengunci gerbang Penjara Pohon

"PERGI!!!! Aku tidak percaya kalau kamu Dani... DANI ITU TIDAK ADAAAAAAA!!!! PERGIIIII!!!"-- Wanita itu berkata dengan nada keras

"Sudah kita bicarakan itu nanti, sekarang ayo cepat keluar... Cepat.... Sebelum orang yang mengurungmu disini datang...."-- Ujarku sambil memberikan tanganku padanya agar dapat dia raih 

Akhirnya wanita ini pun meraih tanganku dan aku pun menariknya keluar. Terasa sekali tangannya yang dingin karena cuaca yang terbuka dan bercampur dengan penuh rasa ketakutan. Entah apa yang ada dalam pikiran orang yang mengurung wanita ini, dan entah apa penyebabnya sehingga wanita ini harus dikurung dalam tempat gelap dan kecil ini.

Karena waktu sudah mulai gelap, dan bukan waktu yang efektif untuk mencari tahu siapa penghuni rumah itu beserta siapakah yang mengurung wanita ini. Aku menggendong wanita yang mulai terlihat lemas ini pergi jauh dari tempat dimana kita berada sekarang menuju tempat dimana aku tinggal. 

Di tengah perjalanan, tak terasa wanita ini pun tertidur di pundakku. Lemas dan mulai terasa berat, namun aku harus terus berjalan menyusuri jalan yang gelap ini, berharap ada kendaraan yang lewat agar aku bisa pulang tanpa harus berjalan berpuluh-puluh kilometer jauhnya. Dan pada akhirnya ada sebuah mobil besar yang mengangkut sayuran untuk dibawa ke pasar, yang memberikanku tumpangan hingga ke kota.

Sesampainya di tempatku tinggal, aku tidak tega melihat wanita ini masih menggunakan pakaian yang sangat tidak karuan bentuknya lagi. Walau memang tidak seharusnya aku lakukan, namun ketika dia tertidur, aku mencopot pakaiannya dan membasahi seluruh badannya agar badannya yang sudah ditutupi debu dan kotoran bertahun-tahun lamanya itu kembali bersih. Setelah aku rasa cukup, untung saja aku memiliki beberapa baju wanita yang ditinggalkan oleh temanku yang dulu pernah menumpang tinggal di tempatku karena hujan yang tak kunjung reda setelah mengerjakan tugas kantor di tempatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun