Mohon tunggu...
Aktario Aga Dewanta
Aktario Aga Dewanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Economic Development

Hello saya Aktario Aga Dewanta lahir di Jambi, Saya mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan Program studi Ekonomi & Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemajuan Digital Ekonomi dalam Negeri-Negara Indonesia

20 Januari 2022   14:08 Diperbarui: 20 Januari 2022   14:09 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nilai ekonomi digital di Indonesia memiliki kemajuan, ekonomi digital mampu membuat perubahan pada kegiatan ekonomi masyarakat dan bisnis, dari yang awalnya manual menjadi serba otomatis. Saat ini Layanan keuangan di perbankan digital telah berkembang dengan baik, seperti internet banking, mobile banking, AMS perbankan, ATM, e-money, perbankan ponsel, galeri pembayaran, perbankan tanpa cabang, debit online, outlet digital, kartu kredit virtual, sistem manajemen kas, EDC, cabang seluler, akun seluler, dan aplikasi keuangan berbasis smartphone. Pilihan besar produk perbankan digital tentu dimaksudkan untuk memotivasi pelanggan menjadi lebih loyal dan menjadi bagian dari gaya hidup modern. Kehadiran ekonomi digital era bisa menjadi peluang baru sekaligus ancaman serius bagi perbankan industri yang beralih ke perbankan digital untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menarik pelanggan baru yang datang dari milenium generasi. Selanjutnya, perbankan digital adalah layanan keuangan oleh perbankan melalui teknologi digital berbasis internet sehingga pelanggan menjadi lebih loyal, dapat mengumpulkan dana pelanggan, dan memperluas jasa keuangan dari komunitas tanpa bank tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
 
Orang-orang juga akrab dengan e-commerce yang bisa diakses melalui perangkat genggam nirkabel, seperti ponsel, komputer genggam dan bantuan digital pribadi di mana mereka kegiatan merujuk ke online. Bisnis online kini telah mencapai lebih dari Rp144 triliun dalam transaksi, dan akan tumbuh pesat karena dukungan 4G jaringan internet serta respon positif dari masyarakat terkait dengan teknologi digital. Revolusi teknologi digital harus dipahami sebagai peluang bisnis baru karena pemerataan akses ke adopsi digital adalah langkah untuk mengurangi ketidaksetaraan pembangunan suatu negara. Teknologi digital terbukti memainkan peran strategis dalam menyediakan barang dan jasa dalam waktu yang nyaman, praktis, lebih murah, lebih cepat, hemat dan padat karya.
 
Ketersediaan perbankan / nonproduk dan layanan perbankan yang menggunakan teknologi digital sangat tinggi dihargai oleh masyarakat, baik individu maupun bisnis aktor, termasuk UMKM. Ekonomi berbasis digital akan menjadi salah satu pendorong ekonomi pertumbuhan dan pendapatan per kapita Indonesia di tengah – tengah ekonomi global yang lesu karena perang perdagangan dan peningkatan harga minyak di pasar internasional, termasuk dalam mewujudkan pendapatan pemerataan, peningkatan pendapatan per kapita, peningkatan keuangan akses inklusi dan keuangan. Perbankan digital dan teknologi keuangan mungkin memiliki pengaruh negatif pada stabilitas keuangan ketika data dan dokumen diakses oleh pihak lain melalui jaringan internet bersama dengan meningkatkan jumlah data yang didistribusikan, dan hubungannya antar perangkat dalam mengakses internet mengakibatkan ekonomi kerugian.
 
Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Banyak hal dari sektor kehidupan yang telah menggunakan keberadaan dari teknologi itu sendiri. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Demikian halnya dengan teknologi komunikasi yang merupakan peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan individu untuk mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi. Salah satu kekuatan ekonomi yang selama ini menjadi penunjang ekonomi negara Indonesia dan kekuatan ekonomi daerah adalah kehadiran pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Media sosial atau jejaring sosial menjadi platform yang paling sering digunakan oleh masyarakat. Jejaring sosial yang tersedia terkadang memiliki beberapa perbedaan. Beberapa media sosial hanya berfokus pada pertemanan seperti Facebook, Path, Instagram, dan Twitter, ada pula yang khusus untuk mencari dan membangun relasi seperti yang ditawarkan Linkedin. Selain itu tersedia pula media yang lebih pribadi seperti electronic mail (e-mail) dan pesan teks. Search engine seperti Google dan Yahoo pun dapat diberdayakan. Dengan cara ini para pelaku usaha juga dapat memanfaatkan media blog maupun website pribadi. Menurut data dari We are Social, yang merupakan sebuah agensi digital marketing di Amerika, menyatakan bahwa platform media sosial yang sering digunakan di Indonesia per Januari 2017 adalah Youtube (49%) dan oleh Facebook (48%). Posisi selanjutnya ditempati Instagram (39%), Twitter (38%), Whatsapp (38%), dan Google (36%). Sisanya ditempati secara berurutan oleh FB Messenger, Line, Linkedin, BBM, Pinterest, dan Wechat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun