Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Love Story Of Dreaming Part 3

20 Juni 2022   19:54 Diperbarui: 20 Juni 2022   20:00 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Part 3 

Mencari Keberadaan Sang Ibu


Flashback  

Dua anak kecil mondar-mandir pada tempat yang sama, teras rumah yang tampak sederhana terdapat kaca bening yang tertutup gorden. Dinding-dinding belum dilumuri campuran pasir dan semen. Atap banyak yang bocor jika hujan jalan pelataran becek. Ada pohon mangga dahulu pohon ini ditanam oleh Kakek mereka. Semenjak Kakek Suketi sudah tiada pohon mangga ini jarang berbuah. 

Kira kakak perempuannya mengetuk pintu duluan, ketukan tak memberi jawaban dari sapaan salam.

"Ibu ... Bapak!" 

Suara Keti dan Kira berebut menyusup dalam rumah. Namun hingga beberapa kali tidak ada jawaban. Mereka memilih masuk ke dalam mencari Ibu dan bapaknya ke setiap sudut ruangan. Akan tetapi semua tampak lengang. 

Sinar matahari menembus atap yang bergeser, plastik yang membungkus di langit-langit sudah berlubang karena ulah tikus dan kucing. Berada dalam rumah sekalipun mereka seperti berada di lapangan sekolah. 

Kira melihat kamar Ibunya seperti telah terjadi bencana semua berantakan lembaran kertas bertebaran ke setiap sudut-- lemari baju pun terbuka lebar. Adakah pencuri yang masuk ke rumah mereka? Keluarganya tak memiliki barang berharga. Kecuali.

Dadanya bergemuruh Kira tak ingin berpikir jauh. Penyebab semua ini. Apa Ibu dan bapaknya bertengkar lagi? Suketi juga takut terjadi sesuatu menimpa orang tua mereka. Suara cacing dalam perut semakin mendesak tak mau kompromi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun