Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kehilangan Kucing Kesayangan Suami

12 November 2021   10:06 Diperbarui: 12 November 2021   10:18 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Si Bujang demikian panggilan kucing kesayangan Suami. Kucing yang memiliki bulu halus berwarna orange termasuk kucing rumahan bersih dan terawat.

Mempunyai jadwal  tertentu untuk diberi makan setiap pagi, siang dan sore. Makanannya sejenis, Ikan pindang. Dengan cara dicampurkan dengan nasi putih di dalam wadah baskom. Ikan pindang bisa dibeli di warung terdekat harganya pun tak menguras kantong berbeda dengan makanan yang sudah dalam wadah kemasan. Meski hemat tapi harga satu bungkusnya di atas tiga ribuan.

Si Bujang merupakan kucing yang sangat penurut dan jinak, jika dipanggil langsung mendekat. Bahkan kalaupun lapar kucing itu lantas diam saja berbanding terbalik dengan kucing tetangga yang seringkali singgah berebut dan mencuri makanan. Paling kalau melihat kucing perempuan Si Bujang baru agresif mencuri pandang. Lalu mengejar hingga dapat kemudian sampai berlarian di atas atap. 

Namun, suatu ketika Si Bujang tak tampak lagi. Suami Saya sampai bertanya ke rumah tetangga tentang keberadaan Si Bujang yang dua hari menghilang. Ada yang bilang Si Bujang dibuang karena pup sembarang tempat hingga mengotori sofa kursinya, yang lain menanggapi tetangga takut burung peliharaannya diincar menjadi santapan. Lantas tetangga marah lalu kucing tersebut terpaksa dibuang di tempat yang jauh.

Suami benar-benar merasa kehilangan, sampai dia rela setiap sore mencari Si Bujang ke seluruh pasar. Sayangnya tidak ketemu. Rasa kuatir yang memuncak membuat Sang Suami tak dapat tidur nyenyak. Suami seperti kehilangan keluarganya. 

Seminggu berlalu Suami yang memiliki ikatan batin dengan si kucing. Tiba-tiba pulang kerja melewati jalan ke arah berbeda, lapangan yang berada tidak jauh dari rumah mertua. Melihat Si Bujang meringkuk kedinginan di semak-semak. Suaranya serak merintih mengucapkan kalimat, meong-meong meminta pertolongan. Suami yang mendengar suara kucingnya memanggil langsung menuju ke sumber suara. Benar saja kucing tersebut adalah Si Bujang. 

Dengan senyum merekah Suami Saya tiba di teras rumah. Saya menyambutnya ikut gembira akhirnya kucing kesayangannya yang seminggu hilang bisa ditemukan. 

Begitulah cerita singkat kehilangan Si Bujang kucing kesayangan Suamiku.

***

PML, 12 Nov 21

@Aksara_Sulastri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun