Saat itu saya menginap di rumah mertua, ketika pagi melihat di atas meja ada semacam makanan ubi-ubian dalam sebuah piring.
Awalnya, saya sendiri belum tahu apa itu Gembili? Dari namanya saja sudah sangat asing, penampilannya seperti ubi ketela kulitnya cokelat dan dalamnya berwarna putih.Â
Dari situlah saya mulai penasaran dengan rasa gembili rebus buatan mertua. Ternyata rasanya empuk, kenyal, hampir mirip dengan ketela rebus. Bahkan ada rasa pahit seperti emping.
Namun, sayang Ubi ini sudah jarang ditemui di pasar, mungkin karena peminatnya sudah sangat jarang. Apalagi sudah tergantikan jenis ubi-ubi yang lain seperti, ubi singkong dan ketela.
Padahal Gembili sangat bermanfaat selain bisa dijadikan bahan makanan, ubi gembili mentah bisa diparut dan digunakan sebagai obat luka memar atau bengkak. Ubi gembili juga mengandung zat glukomanan yang berfungsi baik melawan kolesterol jahat.
Memasaknya pun sangat mudah, dimulai dari mencuci ubi gembili dalam air bersih. Kupas kulitnya hingga bersih, kemudian masukan dalam air yang akan direbus dengan panci besar. Tunggu sampai mendidih. Angkat dan bisa disajikan dalam piring. Anda bisa menikmatinya ketika sudah hangat atau setelah dingin.
Itulah pengalaman pertama kali menikmati Ubi Gembili rebus buatan Ibu Mertua.Â
Selamat mencoba di rumah, Sahabat Kompasianer.
***
PML, 11 Juni 2021
@Aksara_Sulastri
