Mohon tunggu...
indra eka
indra eka Mohon Tunggu... Pekerja Lepas di Kemendikbud -

Pernah Jadi Mahasiswa Arkeologi UI Pernah Jadi Fotografer Amatir Pernah Jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Menimbang Bela Negara

15 Oktober 2015   20:58 Diperbarui: 15 Oktober 2015   20:58 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bela negara, merupakan salah satu keputusan yang kontroversial belakangan. keputusan yang dikeluarkan oleh kementrian pertahanan itu seolah menjadi perbincangan yang seru. saya pun akhirnya menjadi kepo dengan informasi tersebut. Setelah mememuaskan ke-kepoan saya bolehlah kiranya saya menyangkut pautkan mengenai kekhawatiran saya terhadap kebijakan ini.

1. Tanpa transparansi yang jelas, akan menimbulkan ladang korupsi baru

Quote:Kegiatan yang sampai pada saat ini seolah menjadi wacana, akan menimbulkan kekaburan pada sistem tata pelaksanaannya, cara perekrutan, bahkan jika pun nanti ada sistem komisi yang diberikan pada peserta. Transparansi menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan, apalagi jika menyangkut uang negara yang notabene adalah uang rakyat. Jadi alangkah baiknya jika pemerintah mulai membuka informasi, dan cash flow mengenai kebijakan ini.

2. Rekrutmen Yang Jelas

Quote:Rekrutmen menjadi hal yang menurut saya harus diperhatikan lebih dalam, mengapa? sebab objek pelatihan bela negara ini yang akan menjadi penting bagi input yang diberikan. Menteri pertahanan sudah mengatakan, bahwa objeknya adalah seluruh warga negara dibawah usia 50 tahun. Itu akan menimbulkan polemik jika tidak ada keterangan lebih lanjut, seperti pada poin pertama. selain itu menurut saya, penting adanya seleksi dalam perekrutan. Bayangkan, jika ternyata dalam kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu sebulan itu tanpa ada kejelasan dalam hal rekrutmen, bisa saja kegiatan tersebut dijadikan boncengan kepada anggota separatis yang "numpang" latihan militer. Atau lebih parah lagi, jika ada orang yang memiliki gangguan kejiwaan seperti psikopat, atau dulunya peserta itu adalah preman, bisa jadi selepas pelatihan, maka ia akan mempraktekkan apa yang dia dapat.

3. Keamanan dan ketidakstabilan Politik Dalam Negeri

Quote:Negeri kita ini tidak se aman yang kita kira, lihatlah berita sehari-hari, masih banyak sekali konflik, baik horizontal maupun vertikal, apalagi jika muncul ketidakpercayaan terhadap pemerintahan ataupun golongan tertentu. Sekarang kita kembali pada wacana kegiatan bela negara ini, setidaknya bayangkan saja, jika ada 100 orang yang pernah terlatih ala militer, atau minimal dia bisa pegang senjata, apa yang akan terjadi jika keamanan negara tidak stabil? bisa saja akan terjadi perang saudara.

4. Kesediaan Peserta Bela Negara

Quote:Kesediaan ini adalah penting bagi saya, karena jika ada peserta yang tidak bersedia maka kegiatan ini terganggu, output yang diinginkan penyelenggara pun tidak akan terlaksana yang dengan kata lain, kegiatan ini pun akan sia-sia. Berapa rupiah yang dikeluarkan untuk kegiatan ini jika outputnya tidak ada?. Mari kita berpikir sejenak, mengapa saya menulis mengenai masalah kesediaan Peserta. Adapun Bela Negara adalah kewajiban, maka kewajiban itu akan lebih mudah dilaksanakan apabila beberapa hak telah diberikan. Nah, permasalahannya adalah, apakah negara sudah memberikan dan menjamin hak-hak warga negaranya? setahu saya hingga saat ini negara belum menjamin hak-hak warga negaranya secara penuh, lihat saja hak-hak beragama yang masih penuh intimidasi, hak bersuara, hak mendapatkan penghidupan layak. Bagaimana rakyat rela dan bersedia, jika hak mereka belum terpenuhi?

5. Urgensi

Quote:Sekarang point yang terakhir adalah masalah urgensi, apakah penting sekarang bagi bangsa untuk menjalankan belanegara yang seperti itu? hemat saya, untuk saat ini masih banyak sektor yang membutuhkan anggaran lebih. Jika melihat keluar, masih banyak hal di bidang pendidikan yang membutuhkan anggaran banyak, di bidang sosial juga demikian, pengangguran dimana-mana. Ingat juga militer kita yang masih menggunakan teknologi usang. Sehingga apakah masih layak program ini dilaksanakan saat kondisi negara kita (masih) memprihatinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun